PRD Mnukwar ; Rakyat West Papua di Mnukwar pada hari Rabu, 24
Juni 2015 melakukan aksi damai dengan agenda “RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG ULMWP
SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT WEST PAPUA DI MSG”. Masa aksi yang hadir
merupakan undangan hati nurani sesuai seruan Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Rakyat West Papua sangat bersemangat dan menuju ke titik aksi namun dihadang
oleh aparat gabungan polisi, brimob, dan TNI. Sejak jam 6.00 pagi aparat
gabungan sudah menguasai dan memenuhi ruas jalan Amban manokwari. Sehinga begitu
masa aksi bergerak menuju titik aksi aparat gabungan langsung hadang.
Negosiasi pun dilakukan, polisi mengatakan bahwa kami sudah
melihat surat himbauan KNPB yang disampaikan kepada kami kepolisian tetapi
ketua KNPB Alexander Nekenem tidak tanda tangan dan tidak mengetahui soal aksi
hari ini jadi kami tidak ijinkan. Tetapi KNPB mengatakan jika demikian kami
minta waktu untuk orasi di titik kumpul. Tetapi pihak kepolisian tidak ijinkan
dan memaksa masa aksi harus bubar. Aparat keamanan membanjiri ruas jalan lengkap
dengan alat organic seakan – akan hendak menghadapi kelompok bersenjata. Rakyat
west Papua memilih mundur dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akhirnya
masa aksi diarahkan ke kantor KNPB di jalur Gaza.
Menangapi soal surat himbauan yang dipersoalkan olah pihak
kepolisian bahwa ketua KNPB tidak tanda
tangan dan tidak mengetahui aksi hari ini. Hal ini ditepis oleh sekjen PRD
Mnukwar Rafael Natkime bahwa tanda tangan yang dibubuhi diatas nama ketua KNPB
Mnukwar Alexander Nekenem dan Yoram Magai selaku sekretaris itu di Scan. Jauh hari
Sebelumnya sudah kami koordinasi sejak ketua KNPB Alexander Nekenem masi
ditahan di tahanan Mako Brimob. Walaupun ketua dan sekretaris di dalam terali
besi tetapi pelaksana kegiatan diluar tetap ketua dan sekretris yang ada di
tahanan polres. Sehinga tanda tangan itu adalah sah. Kami dari KNPB bukan baru mau laksanakan hal
seperti ini, siapapun dia adalah telah ambil sikap. Selanjutnya akan kami
lakukan seperti itu sehingga pengalaman hari ini menjadi pembelajaran untuk
kedepan. Jika Alexander tidak setuju
atau tidak mengetahui hal itu kami tidak yakin, sebab sejak Alexander Nekenem,
Yoram Magai, dan Othon Gombo dipindahkan dari Mako Brimob ke tahanan polres 11
juni 2015, kami dari keluarga tidak diijinkan menemui mereka. Kami sangat
kwatir atas nasib mereka yang ditahan di ruang gelap, yang tentunya sulit untuk
buang air. Dihadapan masa aksi di jalur gaza, ia juga menghimbau kepada rakyat
agar berapa hari kedepan rakyat West Papua mendukung ULMWP di MSG dengan doa
dan puasa. Ucapan terimah kasih kami dari rakyat West Kepada rakyat Negara-negara
Melanesia yang bersama berdiri dan mendukung West Papua di MSG. kita satu
keluarga besar Melanesia.
KNPB melalui komisariat Diplomasi Samuel Mabel dihadapan
masa menyampaikan bahwa hari ini aksi kami rakyat West Papua dihadang dan
dipaksakan untuk bubar oleh pihak aparat keamanan Indonesia. Tetapi secara
politik kami menang sebab sejak West Papua dianeksasikan ke Indonesia hinga
sekarang masi dibungkam ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk
menyampaikan pendapat dimuka umum. Terima kasih kami kepada aparat keamanan TNI
dan POLRI yang sudah menghadang kami. Ia
juga menambahkan, rakyat tetap naikan tensi perjuangan dan serta doa bagi
ULMWP. Kami yakin dan percayaya bahwa ULMWP akan terdaftar di MSG sebagai
anggota penuh.
FOTO - FOTO
Tidak ada komentar: