Mnukwar, dalam rangka dukungan ULMWP
di MSG rakyat West Papua di Mnukwar bersama 3 faksi perjuangan WPNCL, PNWP,
NRFPB melaksanakan ibadah dapat berjalan baik hingga selesai. Ibadah pada hari
kamis, tanggal 11 Juni 2015 bertempat di
jalur Gaza Mnukwar dengan tema “ULMWP IS OUR LEGAL AND REPRESENTATIVE BODY IN
MSG. RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG PENUH ULMWP DI MSG”. Rakyat yang hadir sangat
bersemangat dan antusias. Dalam kotbah hamba Tuhan Marhen Mangara, Tuhan
bersama dengan aktivis Papua merdeka menyuarakan suara rakyat Papua untuk
menentukan nasib sendiri sehinga ia berpesan jangan berhenti berbicara dan
jangan pernah mundur sejengkal pun. Nabi Musa membebaskan bangsa Israel namun
ia tidak sampai di kanaan tetapi ia dipilih Tuhan dalam pembebasan bangsanya,
ini sama dengan activis KNPB yang ditangkap dan ada yang dibunuh sebelum
merdeka tetapi perjuangan mereka tetap mengemah di belahan dunia. Ini karena
Tuhan sedang pake aktivis Papua merdeka seperti nabi Musa. Tetapi celakalah
mereka yang mendengar firman tetapi tidak melaksanakannya dan mendengar dan
mengetahui tetapi masa bodoh.
Sekjen PRD Mnukwar, Rafael
Natkime dalam sambutannya menyampaikan perkembangan singkat tentang
perkembangan politik penentuan nasib sendiri di Luar negeri dan dalam negeri.
Dukungan dari luar negeri dan Negara – Negara pendukung sangat luar biasa termasuk
dukungan West Papua menjadi keangotaan Melanesia Spread Group (MSG). Rakyat West
Papua yakin dan percaya bahwa besok kita akan menjadi anggota penuh di MSG
sehingga diminta rakyat perlu dukungan doa dan berpuasa dalan beberapa hari
kedepan. Terkait 4 orang tahanan politik di Mako Brimob saat aksi 20 Mei 2015
Alexander Nekenem, Yoram Magai, Othen Gombo, Nopinus Umawak yang sementara
mendekam di mako brimob Manokwari. Tanggal 10 juni 2015 pihak Polres telah
memperpanjang masa tahanan selama 40 hari dengan alasan kepentingan
penyelidikan yang belum selesai. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa mereka
akan dipindahkan ke tahanan Polres Manokwari. Sebelumnya ke 4 orang dikenakan
pasal 160 tentang Penghasutan. Perpanjangan masa tahanan merupakan bukti bahwa
sengaja menahan activis lebih lama dalam tahanan. Kalau tidak ada bukti kenapa
musti ditahan, kami mendesak kepada Polda Papua Barat agar ke 4 tahanan politik
segera dibebaskan. Karena ini merupakan dibawah perintah Polda Papua Barat. Sesuai
bukti dilapangan masa aksi tidak melakukan perlawanan terhadap Polisi dan Brimob,
masa aksi langsung naik ke terek Polisi dan Brimob. Yang melakukan pelemparan
batu adalah mereka yang berdiri di gedung Sekolah Dasar (SD) sehingga itu
merupakan tugas keamanan Polisi untuk mengamankan. KNPB juga tidak menghasut
rakyat sebab rakyat yang hadir dalam kegiatan aksi 20 Mei 2015 adalah mereka
yang hadir dengan hati nurani untuk mendukung ULMWP di MSG. Setiap kegiatan
aksi KNPB adalah dari hati nurani rakyat West Papua. KNPB juga tidak pernah
menekan orang Papua untuk ikut aksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia
juga membantah kalau KNPB ikut disebutkan dalam aksi penyerangan dalam kasus
organda jayapura. Perlu diketahui bahwa pergerakan KNPB merupakan media dan murni
memperjuangkan hak penentuan nasib
sendiri bagi rakyat West Papua sehingga pihak – pihak yang menyebut nama KNPB
harus mempertangung jawabkan pernyataan mereka. Kami semua yang hidup diatas
tanah Papua tidak ingin ada pergerakan yang membuat tanah Papua tidak aman.
Sehingga kami minta supaya pihak keamanan segera menangani persoalan tersebut
dengan perofasional. Terkait oknum TNI dan POLRI yang membekengi OTK dan
menyerang asrama – asrama di jayapura agar institusi TNI danPOLRI segera mengungkap pelaku dan dialili serta
oknum yang menghilangkan nyawa RT harus ditangkap dan diadili.
Selanjutnya, Samuel Mabel selaku
komisariat diplomasi KNPB Mnukwar, menyampaikan walaupun Ketua dan Sekretaris
KNPB bersama kedua anggotanya ditahan Mako Brimob kami tetap fokus pada agenda
yaitu West Papua untuk MSG. Kita harus menjadi pelaku kebenaran pembebasan.
Kedepan kita tidak boleh terprofokasih dengan kegiatan yang dilakukan oleh
orang yang tidak bertangung jawab. Rakyat West Papua dihimbau dukungan doa dan
semangat perjuangan kita tetap kita pertahankan.
Michael Bobii, selaku mahasiswa
dalam sambutannya mengatakan bahwa kami merupakan bagian dari keluarga
Melanesia sehingga sangat penting dukungan mahasiswa dalam mendukung ULMWP di
MSG. Hak kita orang Papua untuk bergabung dengan dengan keluarga besar kami
Melanesia. Hal ini sama dengan Kanaki yang sebelum merdeka sudah bergabung di
MSG. Ia juga mengharapkan agar pemerintahan Indonesia dibawah pemerintahan
Jkowiagar membuka ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk berkumpul dan
menyampaikan pendapat dimuka umum dengan bebas. Jika membungkam ruang demokrasi
yang membuat kecurigaan dan semakin banyak yang mengkritik indoneia. Mahsiswa
harus bangkit bersatu untuk mewujudkan impian kita bersama, ujar salah satu
pengerak mahasiswa Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus UNIPA.
FOTO KEGIATAN IBADAH

Tidak ada komentar: