Select Menu

BERITA TERKINI

INFO PRD MNUKWAR

PNWP & KNPB

POLHUKAM

INTERNASIONAL

FOTO & VIDEO

TANAH WEST PAPUA

CATATAN BEBASNYA 4 MANTAN NARAPIDANA POLITIK DI MNUKWAR

 Oleh: Yan Christian Warinussy

 

 

Hari Sabtu, 3 September 2016 tepat pukul 07:30 wit pagi hari dengan suasana cuaca yang cerah dan matahari pagi yang bersinar terang, saya Advokat Yan Christian Warinussy dan Advokat Semuel Harun Yensenem tiba di halaman depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari di Kampung Ambon-Manokwari.
Kedatangan kami Tim Advokat dari Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari adalah untuk menjemput saudara Alexander Nekenem (Ketua KNPB wilayah Mnukwar) bersama ketiga rekannya, masing-masing: Maikel Aso, Yoram Magay dan Narko Murib, yang sesuai rencana akan bebas hari ini, setelah menjalani hukuman pidana di Lapas Manokwari selama kurang lebih satu tahun.
Kami bertemu dengan salah satu petugas Lapas Anak Papua, kalau tidak salah dia bermarga Rumsayor. Dia menyapa kami dengan ramah dan kami bercakap sebentar, lalu datang Kepala Lapas Manokwari, Pak Sianthe (mamanya adalah kakak Perempuan dari Hengky Heipon/mantan pemain sepakbola Persipura era 1960-an hingga 1970-an dan mantan Pelatih Persipura juga).
Kalapas katakan begini: “Pak Warinussy, ini mereka (maksudnya Alexander Nekenem, dkk) sudah selesai administrasi (maksudnya menandatangani surat lepas dari Lapas) dan sedang salam-salaman dengan warga lainnya di dalam Lapas dulu”.
Kemudian Kalapas pamit dan masuk ke dalam Lapas, meninggalkan Tim LP3BH bersama petugas Lapas tadi.
Sementara kami bercakap lagi, kami lihat ada beberapa anggota intel dari Polres Manokwari dan juga Kodim datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan memarkir kendaraannya ada yang di dalam halaman depan Lapas dan ada yang di jalan raya depan Lapas.
Bahkan ada beberapa anggota intelijen dari BIN, BAIS maupun Kopassus yang terlihat di sekitar depan Lapas Manokwari bersama seorang “informan” BIN atau Kopassus yang bernama Musa Karubaba di sebuah mobil jenis Toyota Innova warna hitam.
Juga datang salah satu anggota Intelkam Polda Papua Barat atas nama Pak Kompol Pasaribu, dia kemudian bergabung dengan kami Tim LP3BH dan melanjutkan percakapan sambil menunggu saat Nekenem Dkk akan keluar dari Lapas.
Tidak terasa percakapan berlangsung hingga waktu menunjukkan pukul 09:30 WIT.
Kemudian kami mendengar informasi bahwa massa KNPB dan rakyat Papua yang melakukan long march dari Amban hendak menuju Lapas untuk ikut menjemput Nekenem Dkk sudah dihadang oleh ratusan aparat kepolisian dari Polres Manokwari dan Brimob Polda Papua Barat (PB) di depan Hotel Triton, Fanindi.
Rupanya penghadangan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Manokwari, AKBP Christian Roni Putra, SIK, MH dan Kasat Brimob Polda PB, Kombes Pol Desman Tarigan.
Kurang lebih jam 09:45 WIT, Kalapas Manokwari membuka pintu gerbang Lapas dan memanggil Advokat Yan Christian Warinussy bersama Tim untuk masuk sejenak ke dalam Lapas.
Ternyata Kalapas mengajak kami bertemu saudara Alexander Nekenem Dkk di ruang kerja Kalapas dan berbincang sejenak, Kalapas menyampaikan terima kasih kepada Nekenem Dkk yang dianggap berkelakuan sangat baik selama berada sebagai warga Lapas Manokwari dan memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pelayanan selama mereka menjalani hukuman di Lapas.
Alexander Nekenem dan Narko Murib secara bergantian juga mewakili rekan-rekannya memohon maaf atas kelakuan mereka yang mungkin dipandang salah oleh Kalapas dan staf selama mereka ada di dalam.
Hadir juga, saudara Ruben Bonay, Ketua Parlemen Daerah Mnukwar yang juga menyampaikan terima kasih atas nama KNPB dan PNWP atas kesabaran Kalapas dan jajarannya dalam membina keempat mantan Napol ini di Lapas Manokwari.
Kemudian Advokat Yan Christian Warinussy memimpin doa bersama menutup pertemuan tersebut.
Tepat pukul 10:10 WIT, kami bersalaman dengan Kalapas dan petugas. Lalu, beranjak menuju gerbang untuk keluar bersama keempat aktivis KNPB wilayah Mnukwar. Tiba-tiba masuk Kapolsek Manokwari, AKP Suroto berpakaian seragam polisi dengan membawa sebuah handy talky (HT) ditemani Kasat Reserse Narkoba Polres Manokwari, IPTU Nirwan Fakaubun yang berpakaian preman.
Kapolsek mengatakan kepada Advokat Yan Christian Warinussy, begini: “Pak Warinussy, ini ada perintah dari Kapolres agar bapak bersama pak Nekenem Dkk dari Lapas langsung kami arahkan ketemu massa yang ada ditahan di Makalew Fanindi”.
Advokat Yan Christian Warinussy menyanggah dengan mengatakan, “Pak Kapolsek, saya ini datang ke Lapas untuk menjemput para klien saya ini yang sudah bebas secara hukum hari ini dan kami dari sini akan menuju ke kantor LP3BH untuk melakukan konferensi pers dulu, baru setelah itu saya akan antar mereka kembali ke keluarga mereka di Amban”.
Kapolsek kemudian mohon ijin mau koordinasi dulu dengan Kapolres by phone.
Sementara itu, Advokat HAM Warinussy bersama Advokat Yensenem dari LP3BH bersama keempat kliennya langsung berjalan keluar dari pintu Lapas sambil meninggalkan Kapolsek Manokwari dan menuju ke mobil yang sudah disiapkan oleh LP3BH untuk menjemput saudara Nekenem Dkk yang diparkir di pinggir jalan di depan Lapas.
Kami menumpang mobil bersama keempat mantan Napol KNPB Mnukwar meninggalkan komplek Lapas Manokwari melewati Jalan di depan Asrama Polres Manokwari menuju Jalan Siliwangi, lewat di depan Gedung DPR PB terus ke arah Borarsi dan memasuki jalan Jenderal Sudirman terus ke Jalan Yos Sudarso dan berputar di dekat Hadi Department Store, lalu menuju ke arah Fanindi dan berhenti tepat di depan kumpulan massa KNPB bersama rakyat Papua yang telah menunggu di depan Hotel Triton.
Massa dikawal ketat oleh aparat Polisi dan Brimob bersenjata lengkap dengan beberapa unit kendaraan barakuda maupun water canon dan truk serta mobil box bahkan bus dan 6 buah truk yang sudah disiapkan untuk mengangkut massa ke Amban.
Kapolsek Manokwari kembali meminta saya untuk berbicara dengan Kapolres Manokwari, dan Kapolres mengatakan, “Pak tolong sampaikan kepada massa agar naik truk dan kami antar dan kawal ke Amban”.
Saya katakan kepada Kapolres: “Pak Kapolres, kami akan berjalan ke kantor saya dekat dari sini saja”. Tetapi, Kapolres dengan tegas membalas: “Lebih baik massa naik truk, kalau massa mau jalan, tetap kami akan bubarkan”.
Saya kemudian berjalan meninggalkan Kapolres sambil mengikuti massa yang sudah mulai bergerak dan berjalan ke arah kantor LP3BH Manokwari. Kami tetap dikawal oleh aparat tanpa ada gangguan apapun hingga tiba di kantor LP3BH yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi semula di depan Hotel Triton.
Saya dan saudara Semuel Yensenem bersama keempat mantan Napol KNPB dan Jubir KNPB Papua, Bazoka Logo memasuki kantor LP3BH bersama sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
Tidak tampak ada satupun intel yang masuk ke halaman dan ke dalam kantor LP3BH, dan jumpa pers dimulai dengan penjelasan dari Advokat Yan Christian Warinussy mengenai bebasnya Nekenem Dkk dan kronologis awal kejadian. Dimana mereka pada tanggal 20 Mei 2015 melakukan aksi penyampaian pendapat kepada pimpinan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang sedang bersidang di Honiara, Kepulau Solomon agar menerima aplikasi keanggotaan dari United Liberation Movement for West papua (ULMWP) sebagai anggota penuh (full member) MSG.
Akibatnya, Alexander Nekenem Dkk kemudian ditangkap oleh aparat Polisi dan Brimob dan dibawa ke Mako Brimob hingga diproses hukum dengan tuduhan secara bersama-sama melakukan tindak pidana penghasutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 160 KUH Pidana juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
Mereka berempat kemudian dituntut pidana 2 tahun oleh Jaksa. Tetapi, oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Manokwari yang diketuai Maryono, SH (mantan Ketua PN. Manokwari) divonis dengan pidana 1 tahun dan 6 bulan.
Kemudian secara bergantian keempat aktivis KNPB yang baru bebas tersebut, masing-masing berbicara menyampaikan kesan-kesan selama mereka ditahan dan menjalani hukuman mulai dari tahanan di Mako Brimob hingga ke Lapas Manokwari sampai bebas hari ini (Sabtu, 3/9).
Alexander Nekenem katakan: “Hari ini kami bebas dan keluar dari penjara kecil Indonesia dan masuk ke dalam penjara besar lagi”.
Jubir KNPB Papua, Bazoka Logo lanjut dengan menyampaikan pandangan politik KNPB.
Jumpa pers kami akhiri dan kami semua berjalan keluar ke depan jalan Gunung Salju, dimana massa sudah menunggu dan mereka diarahkan lagi oleh Kapolres Manokwari dan Kasat Brimob Polda PB, agar mau naik ke truk untuk diantar ke Amban.
Sempat terjadi tawar-menawar diantara Polisi dan koordinator lapangan dari aksi tersebut, tetapi akhirnya massa dan keempat mantan Napol setuju ikut truk dan diantar ke Amban.
Dengan kawalan ketat aparat bersenjata lengkap di bawah pimpinan Kapolres Manokwari dan Kasat Brimob Polda PB, massa diantar hingga diturunkan di depan Polsek Amban dan tanpa kawalan lagi. Massa melakukan arak-arakan dengan sangat damai melintasi Jalan Gunung Salju hingga memasuki Kompleks Amban Permai, dimana ada Sekretariat KNPB Mnukwar.
Advokat Yan Christian Warinussy ikut mendampingi massa hingga masuk ke sekretariat KNPB dan beribadah bersama dengan seluruh anggota KNPB dan para pimpinan KNPB Papua maupun keempat mantan napol tadi. Ibadah dipimpin oleh pelayan firman, saudara Martinus Manggara dari Sanggeng dalam-Manokwari.
Selesai ibadah diikuti acara proses adat menerima kembali keempat aktivis KNPB tersebut melalui acara memanah seekor anak babi dan langsung dibakar untuk makan bersama.
Demikian laporan dari Tim LP3BH Manokwari (Advokat Yan Christian Warinussy, dan Advokat Semuel Harun Yensenem).

Peace…

Penulis adalah Advokat dan Pembela HAM di Tanah Papua, Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari. Pernah meraih Penghargaan Internasional di Bidang HAM “John Humphrey Freedom Award” tahun 2005 dari Canada.


sumber : suarapapua.com
 http://suarapapua.com/2016/09/06/catatan-bebasnya-empat-mantan-napol-manokwari/


MNUKWAR : RAKYAT PAPUA MENDUKUNG ULMWP DI MSG, PERTEMUAN ACP DAN TUNTUT PEMBEBASAN TAPOL PAPUA

KNPB Mnukwar, 31 Mei 2016, kegiatan ibadah di mulai pada jam 09.00 WP. Penyampaian Firman Tuhan dari pdt. Martinus Manggara. Firman dari pengkhotbah. “ketidak adilan dalam hidup. lagi aku melihat segalah penindasan dibawah matahari dan lihatlah air mata orang orang yang ditindas dan yang tak ada yang menghibur mereka.karena di pihak orang orang yang menindas ada kekuasaan”.
selanjutnya orasi politik dan pembacaan statement politik dari KNPB Wilayah Mnukwar oleh sekjen knpb wil. mnukwar Melkias Beanal.
Dalam penyampaiannya, indonesia segera membebaskan TAPOL Papua ketua KNPB Mnukwar Alexander Nekenem dan Steven Itlay di Timika serta seluruh TAPOL di tanah Papua. Pada hari ini rakyat west Papua di Mnukwar melakukan ibadah sebagai bentuk mendukung ULMWP sebagai anggota penuh di MSG. Sebab ULMWP adalah perwakilan rakyat West Papua sebagai Bangsa Melanesia. Indonesia bukan melanesia.
Hari ini kami juga mendukung pertemuan negara-negara dari 3 benua Afrika, Caribean dan pasifik (ACP) yang sudah berlangsung 30 – 1 juni 2016. Agar mereka membicarakan hak-hak dasar orang Papua serta membicarakan dan mengangkat isu Genocida di West Papua dan kami juga mendesak intervensi PBB ke West Papua untuk kawal Referendum di tanah West Papua. Selanjutnya ia mebacakan statement politik rakyat West Papua.
Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar (PRD-M) yang diwakili oleh sekjen PRD-M Rafael Natkime menghimbau kepada seluruh Rakyat West Papua yang ada di Mnkwar bahwa tidak boleh terpancing dengan isu propoganda yang di buat oleh oknum oknum tertentu yang pancing orang Papua untuk adu domba. Ada kelompok orang Papua yang pro NKRI sudah dan sedang aksi aksi dan membakar bendera Bintang Fajar dan benderah KNPB, oleh karena itu rakyat jangan terpancing emosi. Biarkan mereka untuk menyampaikan hak politik mereka. “lihat, mereka yang bakar kita punya bendera tapi mereka yang sakit hati. Biarkan mereka berkereasi, sebab sudah tidak ada tempat lagi untuk mereka mencari nafkah kecuali dengan membakar bendera bangsa papua”. ia juga berharap rakyat jangan terpancing dan tidak boleh ada perlawanan antara kita orang papua.kita sesama orang Papua yang rugi, kita konflik mereka duduk nonton kita. Hal ini tidak boleh terjadi.
Selanjutnya orasi politik dari faksi Negara Fedral Republik Papua Barat (NRFPB) melalui Gubernur Federal Wilayah Domberai, Markus Yenu, dalam orasinya kita bicara Papua merdeka bebas itu wajar, bicara papua merdeka itu ibadah yang sejati. diatas tanah papua ada orang orang kulit hitam rambut keriting ras melanesia yang Tuhan taru di atas tanah ini. Negara mana pun berhak untuk hidup bebas. Diatas tanah ini (papua) bisa bebas dari negara manapun tetapi tidak boleh ada intimidasi terhadap orang Papua. Ia juga menambahkan bahwa dirinya tidak akan mundur dari papua merdeka,
Setelah penyampaian orasi politk, tiba-tiba Aparat gabungan memadati tempat kegiatan ibadah dengan peralatan lengkap. 3 mobil patroli milik tni, polisi dan polantas, 2 bus brimob, 1 barak kuda, 2 kijang strada, 3 mobil avanza, 1 truk sampah, 1 water canon.
Mereka berusaha menerobos masuk dengan cara mendorong keamanan KNPB namun keamanan KNPB tetap tegas melarang mereka masuk di lapangan ibadah.

Ada dua orang intel datang negosiasi dan tanya jawab dengan keamanan KNPB Mnukwar,
Intel: ibadah mulai jam berapa?
Keamanan knpb : ibadah ada mulai sekarang juga.
Intel: pendeta sudah datang atau belum?
Keamanan knpb: ibadah sudah mulai dan pendeta sedang memimpin ibadah,
Intel : pendeta nama siapa?
Militan KNPB : kami tidak tahu nama pendeta
Intel: siapa siapa yang terlibat dalam ibadah ini?
Militan KNPB : ibadah dilaksanakan oleh rakyat West Papua dari PRD, WPNCL dan NRFPB yang dimediasi oleh KNPB Mnukwar.
Intel:  pihak ULMWP hadir kah tidak?
Militan KNPB: ULMWP itu kami rakyat West Papua yang hadir ini sudah

Tak lama lagi datanglah intelejen indonesia yang mengunakan mobil avanza putih, stop di depan keamanan
KNPB yang sedang jaga keamanan depan kegiatan. Mereka turun dari mobil dan menuju ke militan KNPB dan memegang tangan militan KNPB dan berusaha mau merampas HP yang di pegangnya keamanan
KNPB. Namun aksi mereka cepat diketahui dan dihindari. Pihak TNI POLRI dan BRIMOB bermaksud menangkap semua orang Papua yang hadir dalam ibadah. Dengan demikian koordinator ibadah menyampaikan “indonesia melakukan kesalahan besar dengan tangkap orang papua, hari ini mereka tangkap ratusan orang papua itu bukti kekalahan indonesia”. Hari ini kita siap serahkan diri. Pihak aparat keamanan indonesia hanaya nonton masa yang hadir bubar dengan tenang dan damai.


















MNUKWAR : AKSI DAMAI RAKYAT WEST PAPUA DIHADANG DAN DIBUBARKAN APARAT KEAMANAN GABUNGAN

PRD Mnukwar ; Rakyat West Papua di Mnukwar pada hari Rabu, 24 Juni 2015 melakukan aksi damai dengan agenda “RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG ULMWP SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT WEST PAPUA DI MSG”. Masa aksi yang hadir merupakan undangan hati nurani sesuai seruan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Rakyat West Papua sangat bersemangat dan menuju ke titik aksi namun dihadang oleh aparat gabungan polisi, brimob, dan TNI. Sejak jam 6.00 pagi aparat gabungan sudah menguasai dan memenuhi ruas jalan Amban manokwari. Sehinga begitu masa aksi bergerak menuju titik aksi aparat gabungan langsung hadang.
Negosiasi pun dilakukan, polisi mengatakan bahwa kami sudah melihat surat himbauan KNPB yang disampaikan kepada kami kepolisian tetapi ketua KNPB Alexander Nekenem tidak tanda tangan dan tidak mengetahui soal aksi hari ini jadi kami tidak ijinkan. Tetapi KNPB mengatakan jika demikian kami minta waktu untuk orasi di titik kumpul. Tetapi pihak kepolisian tidak ijinkan dan memaksa masa aksi harus bubar. Aparat keamanan membanjiri ruas jalan lengkap dengan alat organic seakan – akan hendak menghadapi kelompok bersenjata. Rakyat west Papua memilih mundur dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akhirnya masa aksi diarahkan ke kantor KNPB di jalur Gaza.
Menangapi soal surat himbauan yang dipersoalkan olah pihak kepolisian bahwa  ketua KNPB tidak tanda tangan dan tidak mengetahui aksi hari ini. Hal ini ditepis oleh sekjen PRD Mnukwar Rafael Natkime bahwa tanda tangan yang dibubuhi diatas nama ketua KNPB Mnukwar Alexander Nekenem dan Yoram Magai selaku sekretaris itu di Scan. Jauh hari Sebelumnya sudah kami koordinasi sejak ketua KNPB Alexander Nekenem masi ditahan di tahanan Mako Brimob. Walaupun ketua dan sekretaris di dalam terali besi tetapi pelaksana kegiatan diluar tetap ketua dan sekretris yang ada di tahanan polres. Sehinga tanda tangan itu adalah sah.  Kami dari KNPB bukan baru mau laksanakan hal seperti ini, siapapun dia adalah telah ambil sikap. Selanjutnya akan kami lakukan seperti itu sehingga pengalaman hari ini menjadi pembelajaran untuk kedepan. Jika Alexander  tidak setuju atau tidak mengetahui hal itu kami tidak yakin, sebab sejak Alexander Nekenem, Yoram Magai, dan Othon Gombo dipindahkan dari Mako Brimob ke tahanan polres 11 juni 2015, kami dari keluarga tidak diijinkan menemui mereka. Kami sangat kwatir atas nasib mereka yang ditahan di ruang gelap, yang tentunya sulit untuk buang air. Dihadapan masa aksi di jalur gaza, ia juga menghimbau kepada rakyat agar berapa hari kedepan rakyat West Papua mendukung ULMWP di MSG dengan doa dan puasa. Ucapan terimah kasih kami dari rakyat West Kepada rakyat Negara-negara Melanesia yang bersama berdiri dan mendukung West Papua di MSG. kita satu keluarga besar Melanesia.
 KNPB  melalui komisariat Diplomasi Samuel Mabel dihadapan masa menyampaikan bahwa hari ini aksi kami rakyat West Papua dihadang dan dipaksakan untuk bubar oleh pihak aparat keamanan Indonesia. Tetapi secara politik kami menang sebab sejak West Papua dianeksasikan ke Indonesia hinga sekarang masi dibungkam ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk menyampaikan pendapat dimuka umum. Terima kasih kami kepada aparat keamanan TNI dan POLRI yang sudah menghadang kami.  Ia juga menambahkan, rakyat tetap naikan tensi perjuangan dan serta doa bagi ULMWP. Kami yakin dan percayaya bahwa ULMWP akan terdaftar di MSG sebagai anggota penuh.


FOTO - FOTO







  
 
 

 










PNWP, WPNCL DAN NRFPB MELAKSANAKAN IBADAH BERSAMA RAKYAT MENDUKUNG ULMWP DI MSG DIMEDIASI KNPB

Mnukwar, dalam rangka dukungan ULMWP di MSG rakyat West Papua di Mnukwar bersama 3 faksi perjuangan WPNCL, PNWP, NRFPB melaksanakan ibadah dapat berjalan baik hingga selesai. Ibadah pada hari kamis,  tanggal 11 Juni 2015 bertempat di jalur Gaza Mnukwar dengan tema “ULMWP IS OUR LEGAL AND REPRESENTATIVE BODY IN MSG. RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG PENUH ULMWP DI MSG”. Rakyat yang hadir sangat bersemangat dan antusias. Dalam kotbah hamba Tuhan Marhen Mangara, Tuhan bersama dengan aktivis Papua merdeka menyuarakan suara rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri sehinga ia berpesan jangan berhenti berbicara dan jangan pernah mundur sejengkal pun. Nabi Musa membebaskan bangsa Israel namun ia tidak sampai di kanaan tetapi ia dipilih Tuhan dalam pembebasan bangsanya, ini sama dengan activis KNPB yang ditangkap dan ada yang dibunuh sebelum merdeka tetapi perjuangan mereka tetap mengemah di belahan dunia. Ini karena Tuhan sedang pake aktivis Papua merdeka seperti nabi Musa. Tetapi celakalah mereka yang mendengar firman tetapi tidak melaksanakannya dan mendengar dan mengetahui tetapi masa bodoh.
Sekjen PRD Mnukwar, Rafael Natkime dalam sambutannya menyampaikan perkembangan singkat tentang perkembangan politik penentuan nasib sendiri di Luar negeri dan dalam negeri. Dukungan dari luar negeri dan Negara – Negara pendukung sangat luar biasa termasuk dukungan West Papua menjadi keangotaan Melanesia Spread Group (MSG). Rakyat West Papua yakin dan percaya bahwa besok kita akan menjadi anggota penuh di MSG sehingga diminta rakyat perlu dukungan doa dan berpuasa dalan beberapa hari kedepan. Terkait 4 orang tahanan politik di Mako Brimob saat aksi 20 Mei 2015 Alexander Nekenem, Yoram Magai, Othen Gombo, Nopinus Umawak yang sementara mendekam di mako brimob Manokwari. Tanggal 10 juni 2015 pihak Polres telah memperpanjang masa tahanan selama 40 hari dengan alasan kepentingan penyelidikan yang belum selesai. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke tahanan Polres Manokwari. Sebelumnya ke 4 orang dikenakan pasal 160 tentang Penghasutan. Perpanjangan masa tahanan merupakan bukti bahwa sengaja menahan activis lebih lama dalam tahanan. Kalau tidak ada bukti kenapa musti ditahan, kami mendesak kepada Polda Papua Barat agar ke 4 tahanan politik segera dibebaskan. Karena ini merupakan dibawah perintah Polda Papua Barat. Sesuai bukti dilapangan masa aksi tidak melakukan perlawanan terhadap Polisi dan Brimob, masa aksi langsung naik ke terek Polisi dan Brimob. Yang melakukan pelemparan batu adalah mereka yang berdiri di gedung Sekolah Dasar (SD) sehingga itu merupakan tugas keamanan Polisi untuk mengamankan. KNPB juga tidak menghasut rakyat sebab rakyat yang hadir dalam kegiatan aksi 20 Mei 2015 adalah mereka yang hadir dengan hati nurani untuk mendukung ULMWP di MSG. Setiap kegiatan aksi KNPB adalah dari hati nurani rakyat West Papua. KNPB juga tidak pernah menekan orang Papua untuk ikut aksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membantah kalau KNPB ikut disebutkan dalam aksi penyerangan dalam kasus organda jayapura. Perlu diketahui bahwa pergerakan KNPB merupakan media dan murni memperjuangkan hak  penentuan nasib sendiri bagi rakyat West Papua sehingga pihak – pihak yang menyebut nama KNPB harus mempertangung jawabkan pernyataan mereka. Kami semua yang hidup diatas tanah Papua tidak ingin ada pergerakan yang membuat tanah Papua tidak aman. Sehingga kami minta supaya pihak keamanan segera menangani persoalan tersebut dengan perofasional. Terkait oknum TNI dan POLRI yang membekengi OTK dan menyerang asrama – asrama di jayapura agar institusi TNI danPOLRI  segera mengungkap pelaku dan dialili serta oknum yang menghilangkan nyawa RT harus ditangkap dan diadili.
Selanjutnya, Samuel Mabel selaku komisariat diplomasi KNPB Mnukwar, menyampaikan walaupun Ketua dan Sekretaris KNPB bersama kedua anggotanya ditahan Mako Brimob kami tetap fokus pada agenda yaitu West Papua untuk MSG. Kita harus menjadi pelaku kebenaran pembebasan. Kedepan kita tidak boleh terprofokasih dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertangung jawab. Rakyat West Papua dihimbau dukungan doa dan semangat perjuangan kita tetap kita pertahankan.
Michael Bobii, selaku mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa kami merupakan bagian dari keluarga Melanesia sehingga sangat penting dukungan mahasiswa dalam mendukung ULMWP di MSG. Hak kita orang Papua untuk bergabung dengan dengan keluarga besar kami Melanesia. Hal ini sama dengan Kanaki yang sebelum merdeka sudah bergabung di MSG. Ia juga mengharapkan agar pemerintahan Indonesia dibawah pemerintahan Jkowiagar membuka ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dimuka umum dengan bebas. Jika membungkam ruang demokrasi yang membuat kecurigaan dan semakin banyak yang mengkritik indoneia. Mahsiswa harus bangkit bersatu untuk mewujudkan impian kita bersama, ujar salah satu pengerak mahasiswa Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus UNIPA.

FOTO KEGIATAN IBADAH








 








ARTIKEL & OPINI