Select Menu

BERITA TERKINI

INFO PRD MNUKWAR

PNWP & KNPB

POLHUKAM

INTERNASIONAL

FOTO & VIDEO

TANAH WEST PAPUA

CATATAN BEBASNYA 4 MANTAN NARAPIDANA POLITIK DI MNUKWAR

 Oleh: Yan Christian Warinussy

 

 

Hari Sabtu, 3 September 2016 tepat pukul 07:30 wit pagi hari dengan suasana cuaca yang cerah dan matahari pagi yang bersinar terang, saya Advokat Yan Christian Warinussy dan Advokat Semuel Harun Yensenem tiba di halaman depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Manokwari di Kampung Ambon-Manokwari.
Kedatangan kami Tim Advokat dari Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari adalah untuk menjemput saudara Alexander Nekenem (Ketua KNPB wilayah Mnukwar) bersama ketiga rekannya, masing-masing: Maikel Aso, Yoram Magay dan Narko Murib, yang sesuai rencana akan bebas hari ini, setelah menjalani hukuman pidana di Lapas Manokwari selama kurang lebih satu tahun.
Kami bertemu dengan salah satu petugas Lapas Anak Papua, kalau tidak salah dia bermarga Rumsayor. Dia menyapa kami dengan ramah dan kami bercakap sebentar, lalu datang Kepala Lapas Manokwari, Pak Sianthe (mamanya adalah kakak Perempuan dari Hengky Heipon/mantan pemain sepakbola Persipura era 1960-an hingga 1970-an dan mantan Pelatih Persipura juga).
Kalapas katakan begini: “Pak Warinussy, ini mereka (maksudnya Alexander Nekenem, dkk) sudah selesai administrasi (maksudnya menandatangani surat lepas dari Lapas) dan sedang salam-salaman dengan warga lainnya di dalam Lapas dulu”.
Kemudian Kalapas pamit dan masuk ke dalam Lapas, meninggalkan Tim LP3BH bersama petugas Lapas tadi.
Sementara kami bercakap lagi, kami lihat ada beberapa anggota intel dari Polres Manokwari dan juga Kodim datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan memarkir kendaraannya ada yang di dalam halaman depan Lapas dan ada yang di jalan raya depan Lapas.
Bahkan ada beberapa anggota intelijen dari BIN, BAIS maupun Kopassus yang terlihat di sekitar depan Lapas Manokwari bersama seorang “informan” BIN atau Kopassus yang bernama Musa Karubaba di sebuah mobil jenis Toyota Innova warna hitam.
Juga datang salah satu anggota Intelkam Polda Papua Barat atas nama Pak Kompol Pasaribu, dia kemudian bergabung dengan kami Tim LP3BH dan melanjutkan percakapan sambil menunggu saat Nekenem Dkk akan keluar dari Lapas.
Tidak terasa percakapan berlangsung hingga waktu menunjukkan pukul 09:30 WIT.
Kemudian kami mendengar informasi bahwa massa KNPB dan rakyat Papua yang melakukan long march dari Amban hendak menuju Lapas untuk ikut menjemput Nekenem Dkk sudah dihadang oleh ratusan aparat kepolisian dari Polres Manokwari dan Brimob Polda Papua Barat (PB) di depan Hotel Triton, Fanindi.
Rupanya penghadangan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Manokwari, AKBP Christian Roni Putra, SIK, MH dan Kasat Brimob Polda PB, Kombes Pol Desman Tarigan.
Kurang lebih jam 09:45 WIT, Kalapas Manokwari membuka pintu gerbang Lapas dan memanggil Advokat Yan Christian Warinussy bersama Tim untuk masuk sejenak ke dalam Lapas.
Ternyata Kalapas mengajak kami bertemu saudara Alexander Nekenem Dkk di ruang kerja Kalapas dan berbincang sejenak, Kalapas menyampaikan terima kasih kepada Nekenem Dkk yang dianggap berkelakuan sangat baik selama berada sebagai warga Lapas Manokwari dan memohon maaf apabila ada kekurangan dalam pelayanan selama mereka menjalani hukuman di Lapas.
Alexander Nekenem dan Narko Murib secara bergantian juga mewakili rekan-rekannya memohon maaf atas kelakuan mereka yang mungkin dipandang salah oleh Kalapas dan staf selama mereka ada di dalam.
Hadir juga, saudara Ruben Bonay, Ketua Parlemen Daerah Mnukwar yang juga menyampaikan terima kasih atas nama KNPB dan PNWP atas kesabaran Kalapas dan jajarannya dalam membina keempat mantan Napol ini di Lapas Manokwari.
Kemudian Advokat Yan Christian Warinussy memimpin doa bersama menutup pertemuan tersebut.
Tepat pukul 10:10 WIT, kami bersalaman dengan Kalapas dan petugas. Lalu, beranjak menuju gerbang untuk keluar bersama keempat aktivis KNPB wilayah Mnukwar. Tiba-tiba masuk Kapolsek Manokwari, AKP Suroto berpakaian seragam polisi dengan membawa sebuah handy talky (HT) ditemani Kasat Reserse Narkoba Polres Manokwari, IPTU Nirwan Fakaubun yang berpakaian preman.
Kapolsek mengatakan kepada Advokat Yan Christian Warinussy, begini: “Pak Warinussy, ini ada perintah dari Kapolres agar bapak bersama pak Nekenem Dkk dari Lapas langsung kami arahkan ketemu massa yang ada ditahan di Makalew Fanindi”.
Advokat Yan Christian Warinussy menyanggah dengan mengatakan, “Pak Kapolsek, saya ini datang ke Lapas untuk menjemput para klien saya ini yang sudah bebas secara hukum hari ini dan kami dari sini akan menuju ke kantor LP3BH untuk melakukan konferensi pers dulu, baru setelah itu saya akan antar mereka kembali ke keluarga mereka di Amban”.
Kapolsek kemudian mohon ijin mau koordinasi dulu dengan Kapolres by phone.
Sementara itu, Advokat HAM Warinussy bersama Advokat Yensenem dari LP3BH bersama keempat kliennya langsung berjalan keluar dari pintu Lapas sambil meninggalkan Kapolsek Manokwari dan menuju ke mobil yang sudah disiapkan oleh LP3BH untuk menjemput saudara Nekenem Dkk yang diparkir di pinggir jalan di depan Lapas.
Kami menumpang mobil bersama keempat mantan Napol KNPB Mnukwar meninggalkan komplek Lapas Manokwari melewati Jalan di depan Asrama Polres Manokwari menuju Jalan Siliwangi, lewat di depan Gedung DPR PB terus ke arah Borarsi dan memasuki jalan Jenderal Sudirman terus ke Jalan Yos Sudarso dan berputar di dekat Hadi Department Store, lalu menuju ke arah Fanindi dan berhenti tepat di depan kumpulan massa KNPB bersama rakyat Papua yang telah menunggu di depan Hotel Triton.
Massa dikawal ketat oleh aparat Polisi dan Brimob bersenjata lengkap dengan beberapa unit kendaraan barakuda maupun water canon dan truk serta mobil box bahkan bus dan 6 buah truk yang sudah disiapkan untuk mengangkut massa ke Amban.
Kapolsek Manokwari kembali meminta saya untuk berbicara dengan Kapolres Manokwari, dan Kapolres mengatakan, “Pak tolong sampaikan kepada massa agar naik truk dan kami antar dan kawal ke Amban”.
Saya katakan kepada Kapolres: “Pak Kapolres, kami akan berjalan ke kantor saya dekat dari sini saja”. Tetapi, Kapolres dengan tegas membalas: “Lebih baik massa naik truk, kalau massa mau jalan, tetap kami akan bubarkan”.
Saya kemudian berjalan meninggalkan Kapolres sambil mengikuti massa yang sudah mulai bergerak dan berjalan ke arah kantor LP3BH Manokwari. Kami tetap dikawal oleh aparat tanpa ada gangguan apapun hingga tiba di kantor LP3BH yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi semula di depan Hotel Triton.
Saya dan saudara Semuel Yensenem bersama keempat mantan Napol KNPB dan Jubir KNPB Papua, Bazoka Logo memasuki kantor LP3BH bersama sejumlah wartawan media cetak dan elektronik.
Tidak tampak ada satupun intel yang masuk ke halaman dan ke dalam kantor LP3BH, dan jumpa pers dimulai dengan penjelasan dari Advokat Yan Christian Warinussy mengenai bebasnya Nekenem Dkk dan kronologis awal kejadian. Dimana mereka pada tanggal 20 Mei 2015 melakukan aksi penyampaian pendapat kepada pimpinan negara-negara anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang sedang bersidang di Honiara, Kepulau Solomon agar menerima aplikasi keanggotaan dari United Liberation Movement for West papua (ULMWP) sebagai anggota penuh (full member) MSG.
Akibatnya, Alexander Nekenem Dkk kemudian ditangkap oleh aparat Polisi dan Brimob dan dibawa ke Mako Brimob hingga diproses hukum dengan tuduhan secara bersama-sama melakukan tindak pidana penghasutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 160 KUH Pidana juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH Pidana.
Mereka berempat kemudian dituntut pidana 2 tahun oleh Jaksa. Tetapi, oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Manokwari yang diketuai Maryono, SH (mantan Ketua PN. Manokwari) divonis dengan pidana 1 tahun dan 6 bulan.
Kemudian secara bergantian keempat aktivis KNPB yang baru bebas tersebut, masing-masing berbicara menyampaikan kesan-kesan selama mereka ditahan dan menjalani hukuman mulai dari tahanan di Mako Brimob hingga ke Lapas Manokwari sampai bebas hari ini (Sabtu, 3/9).
Alexander Nekenem katakan: “Hari ini kami bebas dan keluar dari penjara kecil Indonesia dan masuk ke dalam penjara besar lagi”.
Jubir KNPB Papua, Bazoka Logo lanjut dengan menyampaikan pandangan politik KNPB.
Jumpa pers kami akhiri dan kami semua berjalan keluar ke depan jalan Gunung Salju, dimana massa sudah menunggu dan mereka diarahkan lagi oleh Kapolres Manokwari dan Kasat Brimob Polda PB, agar mau naik ke truk untuk diantar ke Amban.
Sempat terjadi tawar-menawar diantara Polisi dan koordinator lapangan dari aksi tersebut, tetapi akhirnya massa dan keempat mantan Napol setuju ikut truk dan diantar ke Amban.
Dengan kawalan ketat aparat bersenjata lengkap di bawah pimpinan Kapolres Manokwari dan Kasat Brimob Polda PB, massa diantar hingga diturunkan di depan Polsek Amban dan tanpa kawalan lagi. Massa melakukan arak-arakan dengan sangat damai melintasi Jalan Gunung Salju hingga memasuki Kompleks Amban Permai, dimana ada Sekretariat KNPB Mnukwar.
Advokat Yan Christian Warinussy ikut mendampingi massa hingga masuk ke sekretariat KNPB dan beribadah bersama dengan seluruh anggota KNPB dan para pimpinan KNPB Papua maupun keempat mantan napol tadi. Ibadah dipimpin oleh pelayan firman, saudara Martinus Manggara dari Sanggeng dalam-Manokwari.
Selesai ibadah diikuti acara proses adat menerima kembali keempat aktivis KNPB tersebut melalui acara memanah seekor anak babi dan langsung dibakar untuk makan bersama.
Demikian laporan dari Tim LP3BH Manokwari (Advokat Yan Christian Warinussy, dan Advokat Semuel Harun Yensenem).

Peace…

Penulis adalah Advokat dan Pembela HAM di Tanah Papua, Direktur Eksekutif LP3BH Manokwari. Pernah meraih Penghargaan Internasional di Bidang HAM “John Humphrey Freedom Award” tahun 2005 dari Canada.


sumber : suarapapua.com
 http://suarapapua.com/2016/09/06/catatan-bebasnya-empat-mantan-napol-manokwari/


Oknum TNI Aniaya Siswa SMK Negeri 1 Tigi

ist
Deiyai, TAPANEWS.comTiga Oknum Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Camp PT. Dewa Kresna, Kampung Ipoke, Deiyai Papua disinyalir telah melakukan penganiyaan terhadap YP (18) yang baru saja lulus Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tigi, Jurusan Peternakan, di Kampung Woyoukita, Deiyai, Jumat, (29/5).

“Sekitar jam satu siang kemarin. Usai kerja di rumah, saya menuju ke kebun untuk menjemput mama. Sampai di tengah jalan raya di Kampung Woyoukita, saya lihat sebuah truk tengki sedang mengambil air,” kata YP kepada TAPANEWS.com, Sabtu  (30/5).

Lanjut YP, saat itu tidak ada seorang pun yang ada di sekitar. Truk tersebut ditumpangi tiga orang, dua diantaranya menggantung senjata di pundak sedangkan  yang satunya sopir truk. YP kemudian mendatangi ketinganya dan meminta  mereka untuk membayar karena sebelumnya juga mereka sudah mengambil air tetapi tidak pernah membayar.

“Mereka membatah karena menurut mereka, pihaknya sudah membayar. Adu mulut terjadi dan kemudian saya dipukul oleh salah satu dari dua orang yang memegang senjata,” tutur YP.

Selanjutnya, mereka mengeluarkan satu tembakan dan YP yang jetakutan sempat menyembunyikan diri di bawah kolong jembatan Kali Woyoukita  tetapi kemudian digotong kedua oknum anggota TNI tersebut keluar dari dalam gorong-gorong. Mereka memaksa saya untuk keluar dari tempat persembunyian.

“Seterusnya, saya dipaksa naik truk tengki. Di dalam truk mereka sembunyikan saya dibawah kaki mereka. Saat itu, saya hanya berpikir positif bahwa saya tidak membuat masalah apapun. Saya hanya menuntut hak saya sebagai pemilik air bersih,” kata YP.

Ternyata lanjut YP, dirinya dibawa ke Camp PT. Dewa Kresna di Kampung Ipoke dimana sejak diturunkan dari atas trus, dirinya dipukul hingga ke dalam camp. Selanjutnya YP dimasukan dalam sebuah kolam yang dibikin dari alat berat.

“Saya direndam sambil dipukul oleh belasan oknum anggota TNI yang menjaga Camp PT. Dewa Kresna. Mereka (oknum TNI-Red) lakukan itu sambil tertawa,” jelas YP.

Usai itu, lanjut YP, dirinya diperintahkan naik dari kolam dan mereka mendorong-dorong dirinya sambil ketawa. YP kemudian disuruh koprol, jalan babi, jalan ular, bahkan berbagai macam cara yang mereka lakukan kepadanya. Selain itu, mereka mandikan tubuh YP dengan becek.

“Saya dipulangkan sekitar jam enam sore dengan memberikan uang dan juga menawarkan jasa mengantar tetapi saya tolak,” tutur YP.

Yulianus, salah satu saksi mata kejadian tersebut membenarkan penangkapan terhadap YP yang dilakukan oknum TNI di tempat pengambilan air bersih.

“Saya menggunakan motorsaat melintasi Jalan Kampung Woyoukita. Saya lihat truk tengki sedang ambil air. Saya sempat juga melihat jeket milik YP di sekitar tempat kejadian,” kata Yulius kepada TAPANEWS.com, Sabtu (30/5).
Bukan hanya jeket tetapi Yulius lebih curiga lagi ketika terdengar bunyi tembakan. Pihaknya berupaya melihat keadaan tetapi salah satu oknum TNI itu menodongkan senjata ke arahnya dan menyuruhnya untuk segera melanjutkan perjalanan. (Jekson Ikomouw)

http://www.tapanews.com/2015/06/02/oknum-tni-aniaiya-siswa-smk-negeri-1-tigi/

MNUKWAR : KRONOLOGIS AKSI WPNCL, NRFPB, PNWP DIMEDIASI KNPB 70 DIANGKUT KE MAKO BRIMOB


Mnukwar, Rabu 20 Mei 2015 tepat jam  sesuai himbauan aksi yang dikeluarkan oleh WPNCL, NRFPB, dan PNWP yang dimediasi KNPB turun jalan disetiap titik kumpul. Di titik kumpul Amban, tepat jam 8.00 - 9:30 masa aksi sudah berkumpul dan melakukan arasi-orasi. Tidak lama kemudian,  aparat gabunan Polisi, TNI, dan Brimob gabungan mulai berkumpul dan menghadang masa aksi  lengkap dengan alat organic. Ketua KNPB Alex Nekenem negosiasi dengan aparat keamanan NKRI, namun aparat keamanan beri waktu 20 menit untuk ibadah singkat dan bubar. Sesuai intruksi polisi, masa aksi melakukan ibadah singkat dan menyimpan untuk bubarkan diri. Ditengah sibuk menyimpan peraga aksi, masa aksi mendapat informasi bahwa masa aksi di titik kumpul di titik kumpul Kwawi  sebanyak 9 orang diangkut menuju Mako Brimob. Masa aksi hendak meminta keterangan menyangkut penahanan tersebut namun  aparat keamanan mulai tarik ketua KNPB Alexander Nekenem dari  tenggah masa aksi dan langsung dibawa lari mengunakan mobil Avanza berwarna merah. Saat ditarik, Aparat menghadang masa aksi dan meganiaya Alex nekenem di pukul dengan tongkat tepat di bagian kepala dan ditendang serta dipukul dengan tongkat. Aparat mulai anarkis dan membubarkan masa aksi dan masa aksi di aniaya selanjutnya atribut aksi di rampas oleh aparat. Aparat keamanan juga menembakan gas air mata menuju arah ke masa aksi. Mengakibatkan salah satu masa aksi kena peluru gas air mata tepat di muka atas nama Agus Bagau. Ada salah satu masa aksi yang kena peluru karet tepat di antara celah kepala dan telinga atas nama Marthen Agapa. Masa aksi tidak terima dengan cara aparat yang anarkis, secara spontan masa aksi tidak melawan dan ambil sikap bahwa mereka juga harus ditangkap bersama ketua KNPB. Walaupun mereka dianiaya namun masa aksi yang berada dalam tali komando Aksi menerobos aparat keamanan dan naik diatas terek yang berjumlah 59 orang. Masa aksi juga dianiaya saat diatas trek menuju mako brimob.
Selanjutnya terjadi pelemparan batu dari dalam kampus UNIPA menuju jalan  dan dari arah sekolah Dasar (SD) Amban yang berjarak ± 7 m.  Mereka yang melempar batu bukan dari masa aksi tetapi tidak diketahui pelakunya sebab masa aksi semua ada dalam tali komando yang dipasang. Selanjunyat aparat juga menembakan gas air mata menuju sekolah dasar (SD) yang berjarak ± 7 meter dan perumahan masyarakat.  Hal tersebut  menggakibatkan 3 korban dengan ganguan mata dan pernapasan atas nama Jesica Songbes (7 th), Eka Songbes (5 Th), dan Karen Rini (4 th). Dan juga menggangu aktivitas  ujian nasional oleh siswa SD. Para guru dan murid keluar  meningalkan ujian dan berlarian semua  keluar dan langsung pulang kerumah masing-masing. Disekitar perumahan masyarakat ada salah satu rumah warga di samping sekolah di kaca picah dan peluru gas air mata masuk dalam rumah. Kepala sekolah SD Amban  mengatakan “kalau mau amankan masa aksi, amankan baik-baik bukan tembak gas air mata sembarangan sangat tidak professional dan arogan. Perlakuan ini harus dipertangung jawabkan oleh pihak keamanan dimana nasib anak sekolah meningalkan waktu sisa untuk Ujian Nasional dari berlarian menyelamatkan diri. Keamanan baru bikin kacau keamanan”.
Di titik kumpul Kwawi, para aparat polisi dan brimob turun dan bubarkan masa aksi. Karena tidak ingin ada keributan, masa aksi naik taxi dan pulang. namun di tenggah jalan mereka dihadang oleh polisi dan brimob. Mereka di paksakan turun dari taxi lalu mereka di paksakan naik trek brimob. Masa aksi berjumlah 9 orang di angkut menuju mako brimob.
Kronologis di titik kumpul depan ATM Mandiri di lampu merah kali dingin wosi. Masa aksi jam 8.00 pagi sudah berkumpul di lampu merah. Petugas keamanan polisi sita atribut aksi. Masa aksi negosiasi tetapi aparat dengan tegas membubarkan masa aksi, aparat mengatakan ”polisi tidak mengijinkan  kalian aksi disini lebih baik kalian pulang. Aksi kalian melangar Hukum,”. Akhirnya masa aksi bubarkan diri.
Setibanya di Mako Brimob, Masa aksi sebanyak 6 orang dipisahkan dari rombongan lain termasuk ketua KNPB Alexander Nekenem. Para tahanan mulai diperiksa dan diambil data tanpa ada pendampingan badan hokum. Sekitar jam 19.00 para orang tua mengunjungi tahanan di mako brimob hinga jam 2 malam. Diantara rombongan yang ikut mengunjungi, ada salah satu mahasiswa atas nama Yunus Yikwa. Saat itu Yunus ditahan malam itu pada jam 2 malam dan digabungkan dengan tahanan yang lain. Alasannya karena Yunus mengambil gambar para tahanan. Sehingga jumlah tahanan sebanyak 70 orang.
Keesokannya, Kamis 21 Mei 2015 Tepat jam 14.00 para tahanan sebanyak 64 orang dibebaskan.. Mereka memilih bertahan namun berimob memaksa mereka dengan berkata “kalian mau dengan kekerasan atau secara baik-baik. Manusia hendaklah mendengar” saat mau naik trek, para tahanan dipangil nama satu per satu untuk naik ke trek.
 Tepat jam 19.00 malam berimob membeskan 1 orang atas nama Hendrikus Marian. Dalam pengakuannya, setelah ia diperiksa lalu keluar dan ia mendapati teman-temannya tidak ada di halaman Mako Brimob. Ia hanya duduk sendirian diluar halaman cukup lama  lalu ia masuk kembali lagi dalam ruangan. Anggota brimob memaksa Marian pulang dan berkata “dari pada kita cungkil ko punya mata lebi baik ko pulang”. Karena merasa takut ia pulang jalan kaki dari Mako Brimob menuju Amban yang berjarak ± 5 km. 

Tahanan dititipkan dari Polres Manokwari kepada Mako Brimob
Hari kamis, 21 mei 2015 para orang tua dan kepala suku mengunjungi 6 orang yang ditahan untuk member makanan tetapi aparat berimob tidak mengijinkan mereka ketemu dengan para tahanan. Dengan alasan bahwa para tahaanan merupakan titipal Polisi sehingga harus ada kebijakan dari pihak Kepolisian. Para orang tua dan kepala suku kwatir atas kesehatan mereka yang keritis sebab tidak makan dan minum selama 1 hari lebih dan diperpara lagi dengan akibatpenganiayaan, tetapi tetap aparat brimob menolak. Para orang tua dan kepala suku menghubungi kapolres melalui telpon seluler namun tidak diangkat. Akhirnya 2 hari para tahanan tidak makan dan minum.
Pada hari jumat 22 mei 2015, orang tua dan kepala suku pegunungan tengah kembali menemui pihak polres manokwari. Melalui resersekriminal bahwa tahanan atas nama Yunus Yikwa sudah dipindahkan di tahanan polres Manokwari. Dan juga reserse criminal memberikan surat pemberitahuan penangkapan dan penahanan atas nama YORAM MAGAI.
Isi surat : poin;
2. berdasarkan bukti permulaan yang cukup diduga keras telah melakukan tindak pidadana penghasutan untuk melakukan perbuatan melawan hukum, yang terjadi pada hari rabu tangal 20 mei 2015 pukul 10.00 wit depan kampus unipa manokwari, sebagaimana dimaksud dalam pasal 160 jo pasal 55 KUH Pidana.
Ke Empat tahanan di mako brimob belum diketahui kabar mereka karena pihak aparat Brimobtidak mengijinkan keluarga mengunjungi mereka.

            KEKERASAN FISIK PADA SAAT DI MAKO BRIMOB
  1    Tina Pekei: PENYIDIK Tanya “kenal ketua-ketua KNPB atau tidak?  tetapi dia jawab “tidak      
       tahu”. Secara spontan penyidik memukul dengan kepal tangan di bagian leher belakang.  
       Bengkak dan memar
  2    Masa aksi yang hias badan dengan cat dipaksakan harus hapus dengan tiner  dan sikat pakean 
       yang disediakan oleh Brimob . Aparat juga mengatakan “kalo tidak di bersikan nanti kami pake 
       gurinda atau silet”. Karena takut, Masa aksi membersihkan badan dan wajah mengunakan tiner 
      dan sikat pakean
  3    Anastasia douw: kalungnya di tarik hingga putus di leher

PERTANYAAN-PERTANYAAN UMUM YANG DI AJUKAN PADA SAAT DIAMBIL KETERANGAN
-Biodata pribadi? ; -Apa itu KNPB? ; -Ketua KNPB siapa? ; -KNPB punya mata uang kah tidak? ; -warga Negara apa? ; -Papua merdeka lagu kebangsaannya apa? ; -Makna dari bendera knpb apa? Apa makna bintang, apa makna panah, apa makna busur, dan menggapa warna dasarnya merah pada bendera KNPB? ; Maksud dan tujuan KNPB itu apa? ; -Organisasi KNPB punya stuktur kah tidak? ;  -buat  seruan aksi dari mana? ; -ULMWP itu apa? ; -Siapa yang berorasi saat aksi? ; -Tau lagu Papua ka? ; -Siapa yang buat seruan? ; -Siapa donatur kalian? ; MSG itu apa? ; -Setelah merdeka nama Negara kamu apa? Bahasa nasional kamu apa? setelah ikut kegiatan ini kalian mau merdeka yang bagaimana? 

 MASA AKSI DICACI MAKI SAAT DI MAKO BRIMOB
-kamu jangan bermimpi sudah,… sampai ayam kencingpun kamu tidak akan merdeka. 
-orang gunung dan orang pantai itu tidak sama.
-KNPB berjuang untuk Negara apa? Kalian teriak dijalan –jalan tada panas untuk kasih makan orang Papua yang ada dibelanda dan inggris too…
-Kamu mau merdeka bagaimana, kamu masih makan nasi itu k….?
-Kamu perempuan Papua itu cantik-cantik tapi laki-laki Papua itu kepala mabuk, suka pukul-pukul perempuan Papua, jadi kamu harus  kawin dengan orang Jawa supaya anak kamu pintar-pintar,
-Penyidik : Baru nona IPK kamu berapa ?  jawab AW “memuaskan”  jawab penjidik  “wah…… kalo IPK kamu begitu kamu kawin orang Jawa saja, pasti IPK kamu bagus ditambah lagi anak kamu pasti pintar betul itu nona.
KORBAN MASA AKSI
       1.      Natalis ukago                :  ditendang di kepala belakang. Korban merasa pusing
       2.      Ruben Sonyap               :  kena peluru karet diantara telinga dan kepala
       3.      Abraham Togotli           :  kepala ditendang dengan sepatu serta dipukul dengan tongkat. 
                                                       Korban merasa pusing dan tidak bias tidur
      4.      Agus Bagau                    :  Bibir picah dan bengkak. Kena pukulan tangan dan   muka  
                                                       memar kena peluru  gas air mata


NAMA  - NAMA MASA AKSI YANG DITAHAN DI MAKO BRIMOB


NO
NAMA
UMUR
STATUS
01
YORAM MAGAI
22
SEKJEN I KNPB
02
ABEL WANDIK
21
ANGOTA KNPB
03
HENDRIKUS MARIAN
21
ANGGOTA KNPB
04
YOBEN KUM
21
ANGGOTA KNPB
05
SEBLON WALIANGEEN
25
ANGGOTA KNPB
06
YOHANIS ALIKNOE
20
ANGGOTA KNPB
07
ENIAS PEYON
20
ANGGOTA KNPB
08
SAMUEL MABEL
25
BIBANG DIPLOMASI KNPB
09
BELIAM IKSOMO
23
ANGGOTA KNPB
10
ROBERT YELEMAKEN
17
ANGGOTA KNPB
11
KOBOY KABAK
23
ANGGOTA KNPB
12
EDISON WANDIK
20
ANGGOTA KNPB
13
ALPIUS MOTE
17
ANGGOTA KNPB
14
MAIKEL BOBI
25
MAJALAH BLACK KOTEKA ONLINE
15
ANASTASYA DEGEY
28
ANGGOTA KNPB
16
YUNIAS SOL
21
ANGGOTA KNPB
17
RUBEN W SUNIAP
21
ANGGOTA KNPB
18
DARINUS YOMAN
25
ANGGOTA KNPB
19
UTEN BALINGGA
20
ANGGOTA KNPB
20
MOSIS KOBAK
26
ANGGOTA KNPB
21
EKO TABLO
22
ANGGOTA KNPB
22
MARTEN GOO
22
ANGGOTA KNPB
23
WANIAP MABEL
27
ANGGOTA KNPB
24
DESERIUS  TEBAY
22
ANGGOTA KNPB
25
ANDISTEN BOUJA
22
ANGGOTA KNPB
26
ALIUS SIEP
18
MAHASISWA
27
ABRAHAM TOGOTLI
21
ANGGOTA KNPB
28
DINA HUBI
22
MAHASISWA
29
LUSIA HUBI
22
MAHASISWA
30
MATHINA NOVI LOGO
21
MAHASISWA
31
PERMIN TABUNI
45
MAHASISWA
32
ARNOLD HALITAPO
22
MAHASISWA
33
MINCE MABEL
19
MAHASISWA
34
LANDI LAGOAN TABUNI
18
PELAJAR      (SMA)
35
YULLIUS OGOLMAGAI
20
MAHASISWA
36
WELIUS WALALUA
22
MAHASISWA
37
YULIANCE YOU
20
MAHASISWA
38
ANDALINDA PAKAGE
20
MAHASISWA
39
ANDRIKE AGAPA
22
ANGGOTA KNPB
40
PERDON CITNO DOGOMO
21
MAHASISWA
41
STEVEN OAGAI
19
ANGGOTA KNPB
42
ALFRED WAYENI
27
MAHASISWA
43
JOIS RUMAINUM
20
PELAJAR   (SMA)
44
POPI RUMAINUM
19
PELAJAR    (SMA)
45
NIUS INGGIBAL
19
ANGGOTA KNPB
46
JERRY WONDA
26
MAHASISWA
47
DELLY PIGAY
21
ANGGOTA KNPB
48
MARTHEN  AGAPA
24
MAHASISWA
49
CRISTIN YEIMO
25
ANGGOTA
50
ENOS GOO
23
MAHASISWA
51
FENDRIK KOMBA
21
MAHASISWA
52
CRISTIAN MAGAI
19
PELAJAR   (SMA)
53
MELKI MURIB
14
PELAJAR   (SMP)
54
DEMEN DOLAME
16
PELAJAR   (SMP)
55
NATALIS UKAGO
23
MAHASISWA
56
SEPNAT UAMANG
22
MAHASISWA
57
YUNAN PEKEI
19
MAJASISWA
58
YEKINUS TABUNI
23
MAHASISWA
59
SAMUEL MALING
21
MAHASISWA
60
AGUSTINA WAKERWA
20
MAHASISWA
61
YOSUA HILAPOK
21
MAHASISWA
62
SONYA YUKIM
20
MAHASISWA
63
TINA PEKEI
20
MAHASISWA
64
MARINUS TEBAY
19
MAHASISWA
65
AGUS BAGAU
20
MAHASISWA
66
FEREDI WANDIKBO
27
MAHASISWA
67
OTHEN GOMBO
24
ANGGOTA KNPB
68
NOVI MAUBAK
22
ANGGOTA KNPB
69
YUNUS YIKWA
23
MAHASISWA
70
ALEXANDER NEKENEM
30
KETUA KNPB MNUKWAR

 
KETERANGAN
Dari masa aksi yang ditahan sebanyak 70 orang, 66 orang dibebaskan dan 4 orang masi ditahan di Mako Brimob. Berikut nama – nama mereka ;
NO
NAMA - NAMA
UMUR
STATUS
1
ALEXANDER NEKENEM
30
KETUA KNPB MNUKWAR
2
YORAM MAGAI
22
SEKJEN KNPB MNUKWAR
3
OTHEN GOMBO
24
ANGGOTA KNPB
4
NOVI UMAWAK
22
MAHASISWA

ARTIKEL & OPINI