Select Menu

BERITA TERKINI

INFO PRD MNUKWAR

PNWP & KNPB

POLHUKAM

INTERNASIONAL

FOTO & VIDEO

TANAH WEST PAPUA

PNWP, WPNCL DAN NRFPB MELAKSANAKAN IBADAH BERSAMA RAKYAT MENDUKUNG ULMWP DI MSG DIMEDIASI KNPB

Mnukwar, dalam rangka dukungan ULMWP di MSG rakyat West Papua di Mnukwar bersama 3 faksi perjuangan WPNCL, PNWP, NRFPB melaksanakan ibadah dapat berjalan baik hingga selesai. Ibadah pada hari kamis,  tanggal 11 Juni 2015 bertempat di jalur Gaza Mnukwar dengan tema “ULMWP IS OUR LEGAL AND REPRESENTATIVE BODY IN MSG. RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG PENUH ULMWP DI MSG”. Rakyat yang hadir sangat bersemangat dan antusias. Dalam kotbah hamba Tuhan Marhen Mangara, Tuhan bersama dengan aktivis Papua merdeka menyuarakan suara rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri sehinga ia berpesan jangan berhenti berbicara dan jangan pernah mundur sejengkal pun. Nabi Musa membebaskan bangsa Israel namun ia tidak sampai di kanaan tetapi ia dipilih Tuhan dalam pembebasan bangsanya, ini sama dengan activis KNPB yang ditangkap dan ada yang dibunuh sebelum merdeka tetapi perjuangan mereka tetap mengemah di belahan dunia. Ini karena Tuhan sedang pake aktivis Papua merdeka seperti nabi Musa. Tetapi celakalah mereka yang mendengar firman tetapi tidak melaksanakannya dan mendengar dan mengetahui tetapi masa bodoh.
Sekjen PRD Mnukwar, Rafael Natkime dalam sambutannya menyampaikan perkembangan singkat tentang perkembangan politik penentuan nasib sendiri di Luar negeri dan dalam negeri. Dukungan dari luar negeri dan Negara – Negara pendukung sangat luar biasa termasuk dukungan West Papua menjadi keangotaan Melanesia Spread Group (MSG). Rakyat West Papua yakin dan percaya bahwa besok kita akan menjadi anggota penuh di MSG sehingga diminta rakyat perlu dukungan doa dan berpuasa dalan beberapa hari kedepan. Terkait 4 orang tahanan politik di Mako Brimob saat aksi 20 Mei 2015 Alexander Nekenem, Yoram Magai, Othen Gombo, Nopinus Umawak yang sementara mendekam di mako brimob Manokwari. Tanggal 10 juni 2015 pihak Polres telah memperpanjang masa tahanan selama 40 hari dengan alasan kepentingan penyelidikan yang belum selesai. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke tahanan Polres Manokwari. Sebelumnya ke 4 orang dikenakan pasal 160 tentang Penghasutan. Perpanjangan masa tahanan merupakan bukti bahwa sengaja menahan activis lebih lama dalam tahanan. Kalau tidak ada bukti kenapa musti ditahan, kami mendesak kepada Polda Papua Barat agar ke 4 tahanan politik segera dibebaskan. Karena ini merupakan dibawah perintah Polda Papua Barat. Sesuai bukti dilapangan masa aksi tidak melakukan perlawanan terhadap Polisi dan Brimob, masa aksi langsung naik ke terek Polisi dan Brimob. Yang melakukan pelemparan batu adalah mereka yang berdiri di gedung Sekolah Dasar (SD) sehingga itu merupakan tugas keamanan Polisi untuk mengamankan. KNPB juga tidak menghasut rakyat sebab rakyat yang hadir dalam kegiatan aksi 20 Mei 2015 adalah mereka yang hadir dengan hati nurani untuk mendukung ULMWP di MSG. Setiap kegiatan aksi KNPB adalah dari hati nurani rakyat West Papua. KNPB juga tidak pernah menekan orang Papua untuk ikut aksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membantah kalau KNPB ikut disebutkan dalam aksi penyerangan dalam kasus organda jayapura. Perlu diketahui bahwa pergerakan KNPB merupakan media dan murni memperjuangkan hak  penentuan nasib sendiri bagi rakyat West Papua sehingga pihak – pihak yang menyebut nama KNPB harus mempertangung jawabkan pernyataan mereka. Kami semua yang hidup diatas tanah Papua tidak ingin ada pergerakan yang membuat tanah Papua tidak aman. Sehingga kami minta supaya pihak keamanan segera menangani persoalan tersebut dengan perofasional. Terkait oknum TNI dan POLRI yang membekengi OTK dan menyerang asrama – asrama di jayapura agar institusi TNI danPOLRI  segera mengungkap pelaku dan dialili serta oknum yang menghilangkan nyawa RT harus ditangkap dan diadili.
Selanjutnya, Samuel Mabel selaku komisariat diplomasi KNPB Mnukwar, menyampaikan walaupun Ketua dan Sekretaris KNPB bersama kedua anggotanya ditahan Mako Brimob kami tetap fokus pada agenda yaitu West Papua untuk MSG. Kita harus menjadi pelaku kebenaran pembebasan. Kedepan kita tidak boleh terprofokasih dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertangung jawab. Rakyat West Papua dihimbau dukungan doa dan semangat perjuangan kita tetap kita pertahankan.
Michael Bobii, selaku mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa kami merupakan bagian dari keluarga Melanesia sehingga sangat penting dukungan mahasiswa dalam mendukung ULMWP di MSG. Hak kita orang Papua untuk bergabung dengan dengan keluarga besar kami Melanesia. Hal ini sama dengan Kanaki yang sebelum merdeka sudah bergabung di MSG. Ia juga mengharapkan agar pemerintahan Indonesia dibawah pemerintahan Jkowiagar membuka ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dimuka umum dengan bebas. Jika membungkam ruang demokrasi yang membuat kecurigaan dan semakin banyak yang mengkritik indoneia. Mahsiswa harus bangkit bersatu untuk mewujudkan impian kita bersama, ujar salah satu pengerak mahasiswa Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus UNIPA.

FOTO KEGIATAN IBADAH








 








BESOK, KNPB-PRD TIMIKA MENGGELAR GERAKAN DOA LINTAS BANGSA MELANESIA


KnpbnewsTimika—Dalam bentuk dukungan terhadap United Of Liberation Movement For West Papua (ULMWP) membawa aplikasi West Papua ke Melanesia Spearhead Group (MSG) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kembali mediasi rakyat Papua dan bersama Parlemen Rakyat Daera (PRD) besok kamis (04/06/2015) menggelar Ibadah Pembukaan Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) “Melanesia”.


Kegiatan Doa dan Puasa Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) dengan Thema : Doa satu Jam Besar Kuasa” terambil dari Kitab suci Alkitab terdapat dalam Injil Matius 26:40. Besok akan membuka secara resmi dan akan berlanjut hingga Aplikasi West Papua diterima Forum MSG, masih sampai Papua Merdeka.


Dalam undangan panitia mengundang seluruh rakyat Papua yang berdomisili Timika seperti hamba-hamba Tuhan Pendeta, Gembala, Pastor, Uskup, (Toko Agama) Kepala suku, Kepala Kampung, Ketua Rt, (Toko Adat) Pns, Karyawan, Buru, Petani, Nelayan, (Toko Masyarakat) Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Toko Pemuda), dan Toko Perempuan, untuk hadir dalam Ibadah Gerakan doa dan Puasa Lintas Negara Melanesia. 


Sesuai dengan Firman Tuhan dalam mazmur 84: 11 “ sebab lebih baik satu hari di pelataranmu dari pada seribu hari ditempat lain (satu hari untuk bangsa Papua)”. 


Maka dengan penuh suka cita rakyat bangsa papua menungndang dalam rangka mendukung dan mendokan Pemerintah Vanuatu, Pemerintah VIJI, Pemerintah Solomon, Pemerintah Kanaki, dan Pemerintah PNG.


Supaya kelima Negara-negara Melanesia tersebut menerima West Papua menjadi anggota Resmi Melanesia Spearhead Group (MSG).


Adapun susunan kegiatan seperti Pembukan, Ibadah, Nyanyian Pembukaan, Doa Pembukaan, Rennungan Singkat, Gerakan doa Lintas Bangsa.
Doa pujian dan penyembahan, doa penyesalan dan penyembuhan, doa peperangan rohani, doa permintahan.


Doa Getsemani Doa Pemerintah Vanuatu, Pemerintah VIJI, Pemerintah Solomon, Pemerintah Kanaki, dan Pemerintah PNG. Dan penutup.


Gerakan Doa Lintas Bangsa ini besok akan mulai sampai dengan ULMWP membawa West Papua Masuk menjadi Anggota Resmi dalam Negara-negara Melanesia dalam forum (MSG), sehingga KNPB-PRD Wilayah Mimika mengharap Rakyat Orang Asli Papua (OAP) rambut keriting hitam kulit memohon medukung dalam Gerakan Doa lintas Bangsa Melanesia.
KNPB-PRD-Timika


http://knpb-prd-wilayah-bomberay.blogspot.com/

Yesus Itu Sosialis, Sang Pemerontak!

Yesus Kristur Sang Revolusi Dunia  (Foto, Dok Yeimo)
Oleh : Victor Yeimo
 
Yesus Itu Sosialis, Sang Pemerontak!

Yesus mengkhotbahkan kesetaraan manusia di hadapan Allah; Dia mengkhotbahkan keadilan; Dia mengajarkan kesederhanaan dan kepedulian pada yang hina. Dia mendatangi perkampungan kumuh, tempat pelacuran, dan rumah orang lepra. Dia obrak-abrik para pedagang uang di pelataran Bait Allah dan menghardik mereka sebagai penyamun. Dia disalib oleh Gubernur Palestina yang bekerja sama dengan pemuka-pemuka agama, Farisi penguasa Bait Allah, dengan tuduhan sebagai pemberontak.
Ya, Dia memang memberontak. Tapi bukan hanya pada pemerintahan lalim. Dia menggugah kaum tertindas memberontak pada tatanan sosial-ekonomi yang korup dan menindas; pada tatanan sosial-ekonomi yang bertumpu pada penghisapan dan pemerasan kaum lemah.

Ia juga memberontak terhadap ritual-ritual formal penuh kemunafikan; liturgi yang kosong dari kepedulian terhadap kaum lemah. Ingat ketika Yesus bersabda: “Ahli-ahli Taurat itu dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu ikutilah dan lakukan segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi” (Matius 23: 1-7).

Yesus menentang penghisapan manusia oleh manusia. Bagi-Nya semua manusia setara di mata Allah. Tidak boleh ada yang mengambil manfaat secara keji dari orang lain karena kedudukannya. Apalagi dengan cara menindas. Semua manusia adalah saudara. Ingatlah Yesus bersabda: “Janganlah kamu disebut rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara” (Mat. 23: 8).

Sekarang memang tidak ada yang disebut Rabi di kalangan Kristen. Tapi bukan berarti lembaga Rabi musnah. Tidak! Di kalangan Kristen ada orang-orang yang ingin disebut pendeta, minister, reverend, pengkhotbah, dan segala tetek-bengek titel lain yang mencoba menempatkan dirinya di atas manusia lain dan mengambil manfaat dari persembahan orang-orang Kristen untuk memperkaya diri. Orang Kristen tidak hanya lupa pada sabda Yesus, tapi juga lupa pada kritik Martin Luther terhadap hirarki dalam beragama. Luther manghapuskan hirarki yang menindas bukan untuk melanggengkan sistem lama dengan nama baru!

Lupakah kita pada sabda Yesus: “Barang siapa terbesar di antara kamu, hendaklah dia menjadi pelayanmu” Ya. Kita lupa. Ketika kita besar, yang terjadi adalah kita ingin dilayani. Naik mobil mewah, lalu dijemput dengan penuh kehormatan munafik. Memasuki gereja megah, menerima salam dan persembahan jemaat sehingga bisa ziarah ke tanah suci sesering mungkin. Para pengkhotbah menjual Getsemani, Yerusalem, Danau Galilea, dan Bethlehem melalui perusahaan tour and travelnya untuk bisa membangun rumah megahnya di kawasan elit.

Yesus benci hirarki. Ingatlah Dia bersabda: “Barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, dia akan ditinggikan” (Mat. 23: 11). Bagi Yesus, manusia itu setara. Tidak boleh ada kelas-kelas yang menempatkan manusia ke dalam lapisan-lapisan tinggi-rendah sehingga yang tinggi bisa memeras si rendahan. Sama rata sama rasa, itulah ajaran Yesus. Mengapa para pengkhotbah tidak mengkhotbahkan ayat ini? Karena mereka teruntungkan oleh keadaan yang menempatkan mereka di kedudukan lebih tinggi dari umat awam. Dari kedudukan itu mereka bisa memperoleh previlage, penghormatan, rumah dinas, dan persepuluhan!

Para penindas adalah musuh Yesus. Lupakah kita pada sabdanya: “Calakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat” (Mat. 23: 14).

Di kalangan Kristen, para pemimpin jemaat merasa tidak menjadi sasaran sabda ini karena mereka bukan ahli Taurat, bukan Farisi! Keliru, mereka sungguh keliru. Para ahli Alkitab dan rohaniwan yang bekerja sama dengan penindas atau membiarkan penindasan terjadi, atau malah melakukan penindasan itu sendiri akan dihukum lebih berat. Farisi-farisi dalam kalangan Kristen tidak sedikit. Mereka bekerja sama dengan penguasa lalim; dengan kapitalis penindas kaum pekerja, menutup mata dan pura-pura tak tahu penggusuran tempat-tempat orang miskin mencari nafkah dengan alasan bahwa rakyat tertindas itu bukan Kristen. Sungguh picik. Persis seperti Farisi-farisi penguasa Bait Allah.

Ingatlah Yesus bersabda: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Mat. 23: 23).

Setiap waktu kita bayar persepuluhan, tapi yang kita bayarkan adalah dari hasil keringat-darah orang yang kita rampas haknya. Kita bayar persepuluhan buat gereja, tapi kita menindas orang lain untuk menumpuk-numpuk kekayaan kita sendiri. Kita bangga dengan bangunan gereja kita yang megah sementara itu orang-orang yang bekerja pada kita hidup sengsara tanpa tunjangan memadai sambil menyalahkan mereka sebagai orang bodoh dan malas. Toh mereka bukan Kristen. Bodoh! Kalian yang bodoh. Yesus tidak pernah bilang bahwa kita hanya harus peduli pada orang Kristen! Pesan Yesus adalah kita tidak boleh menindas pada sesama manusia; bukan urusan-Nya sesama itu Kristen atau bukan.

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih” (Mat. 23: 25-26). Kita sering mendengar para pengkhotbah menganjurkan orang-orang kaya yang memperoleh kekayaannya dari memeras tenaga pekerja atau dari menipu kaum lemah, untuk rajin bersedekah atau memberikan persepuluhan secara rutin agar bisa masuk Sorga. Tetapi mereka tidak pernah mengkritik sistem yang membuat orang kaya itu kaya dan yang miskin itu tetap miskin, yaitu penghisapan manusia atas manusia. Persis seperti Farisi yang membersihkan pinggiran pinggan tapi membiarkan perampasan dan kerakusan tetap bercokol di bagian dalamnya.

Bila sosialisme secara longgar diartikan sebagai faham yang mengutamakan keadilan dan persamaan antarmanusia, dan bila sosialisme adalah faham yang menghendaki dihapuskannya praktek-praktek penghisapan manusia oleh manusia dan menjadikan kehidupan manusia tanpa sekat-sekat kelas antara kaum pemilik dan orang tak-berpunya maka tidak perlu ahli tafsir lulusan doktor teologi untuk sampai pada kesimpulan bahwa Yesus adalah sosialis.
====
**Bacaan Lepas Seri Pengantar Sosialisme Papua.
**Bagi para pembaca sosialisme Marx, Poin menarik terletak pada gagasan Marx tentang aktivitas praktis. Sekali diulangi, Marx mengatakan bahwa apa yang benar adalah apa yang bisa dipraktekkan, bukan sesuatu apa yang bisa diperdebatkan secara teoritis. Disini, Yesus dan Marx berdiri pada titik yang persis sama. Dalam Mat. 7:21, Yesus mengatakan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.". Yesus Nazaret mengontraskan aktivitas "berseru" dan aktivitas "melakukan". 
 
"Berseru" sebagai sebuah aktivitas mulut-kritis dipandang lebih rendah dari pada "melakukan" sebagai aktivitas kritis-praktis. "Berseru" dengan intensitas yang tinggi (Tuhan, Tuhan, dituliskan dua kali berulang), dianggap tak berguna dari pada "melakukan". Mereka yang hanya bisa "berseru" malah digolongkan Tuhan sebagai pembuat kejahatan (ay. 23).
 
Penulis Adalah Victor Yeimo Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat Di Por Numbay 

Parlemen Nasional Memilih Benny Wenda Sebagai Koordinator Diplomasi Internasional


Parlemen Nasional Memilih Benny Wenda Sebagai Koordinator Diplomasi Internasional


KNPBnews – Benny Wenda, Pemimpin Papua Merdeka di Kerajaan Inggris telah dipilih dan diputuskan sebagai koordinator Diplomat Internasional pada 5 April 2012 lalu di Holandia melalui Konferensi Parlemen Nasional West Papua yang dihadiri oleh anggota-anggota Parlemen dari 22 Parlemen Daerah di seluruh tanah West Papua.


Ketua PNWP didampingi 7 wakil Ketua dari 7 Fraksi

Keputusan tentang pentingnya penunjukan koordinator internasional menjadi pembahasan yang penting oleh ratusan anggota Parlemen yang bersidang sejak tanggal 3 hingga 5 April lalu. Sidang tersebut berlangsung cukup alot. Pasalnya, setiap perwakilan Parlemen dari masing-masing daerah harus konsen dan hati-hati karena merasa membawa mandat perjuangan dari daerah untuk diputuskan sebagai keputusan nasional dalam perjuangan Papua Merdeka.



Suasana Sidang Parlemen (dok KNPB)

Dalam sesi pembahasan dan penunjukan Koordinator Diplomat Internasional, Sidang yang dipimpin oleh Ronsumbre Harry itu secara demokratis membahas, memilih dan memutuskan Benny Wenda sebagai Pemimpin Papua Merdeka diluar negeri yang layak diberikan mandat oleh rakyat sebagai Koordinator Urusan International.

Benny Wenda dianggap memiliki kemampuan dan semangat kerja dalam mendorong kompanye dan jaringan diplomasi di luar negeri, selain diplomat lain yang juga memperjuangkan kemerdekaan Papua.

Benny Wenda juga dianggap sebagai salah satu pemimpin di Internasional yang berhasil menunjukan jalan menuju pembebasan melalui pembentukan International Parliamentarians for West Papua (IPWP) dan International Lawyers for West Papua (ILWP).


Peserta sidang konferensi (dok.KNPB)

Rakyat Papua melalui badan representatif yaitu Parlemen Daerah meyakini bahwa hak penentuan nasib sendiri dapat didorong melalui dukungan politik dari solidaritas Parlemen Internasional, juga secara legal, pengacara-pengacara internasional telah meyakinkan bahwa orang Papua secara hukum internasional memiliki hak untuk penentuan nasib sendiri.

“Saya pikir sporadisme perjuangan di Internasional menjadi faktor penghambat perjuangan di Internasional selama ini, rakyat melalui Parlemen Rakyat Daerah selaku lembaga pengambil keputusan resmi sudah memilih Koordinator Diplomat Internasional, dan saya yakin para diplomat kita di Internasional dapat terkoordinir dan mengatur perjuangan di Internasional dengan baik”, kata Ronsumbre Harry, disela-sela sidang Parlemen.

Hasil konferensi PRD dideklarikan pada tanggal 9 April 2012 secara terbuka, dihadiri oleh ribuan rakyat West Papua di lapangan They Eluay, Sentani. Sementara itu, mandat secara resmi telah dikeluarkan melalui Surat Kuasa kepada Benny Wenda di Oxford, Inggris. [Sec. KNPB]

Foto-Foto Konferensi dan Peluncuran Parlemen Nasional West Papua




sumber:  Parlemen Nasional Memilih Benny Wenda Sebagai Koordinator Diplomasi Internasional

Peluncuran PRD Mnukwar




Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Mnukwar Dibentuk

      Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sebagai media nasional rakyat west papua di daerah mnukwar, telah berupaya memediasi Rakyat di mnukwar. Pada tanggal 11 sampai 14 November 2011 PRD mnukwar dibentuk. Satu-satunya gedung mengijinkan untuk melaksanankan kegiatan adalah aula Gereja St. Agustinus Brawijaya.
    peserta yang ikut dalam kegitan pembentukan merupakan rakyat west papua dari berbagai komponen. Jumlah hadirin yang ikut berpartisipasi sebanyak 800 orang peserta. Dengan semangat juang yang hakiki, kegitan pun berlangsung aman dan tertib. Walaupun banyak rakyat yang terauma dan takut namun KNPB berhasil memberi pemahaman tentang arah perjuangan serta situasi politik papua merdeka yang terus dibicarakan di tingkat internasional. Hal ini membuat rakyat bangkit kembali.
Parlemen rakyat daerah mnukwar disambut baik oleh seluruh rakyat west papua yaitu yang berambut kriting dan berkulit hitam. Bukan mereka yang sepuluh tahun di papua lalui mengakui diri orang papua melalui OTSUS.
Parlemen merupakan kebutuan yang harus ada di tengah rakyat west papua. Sebagai lembaga representative dan symbol pemersatu rangyat west papua, PRD akan terus memediasi dan mengangkat aspirasi rakyat west papua.
Jika rakyat di tanah papua adalah ras melayu maka berikan tangung jawabnya kepada DPR milik NKRI tetapi RAS Melanesia maka serahkan kepada Dewannya atau Parlemen west papua. Dengan demikian jelas bahwa siapa yang memiliki siapa? Sebab suatu pemerintahan dapat berdiri karena rakyat.  

Kini banyak rakyat yang telah paham dan mengakui parlemen sebagai wakil rakyat west papua.  Parlemen Rakyat west papua merupakan dihidupkannya Dewan NieuwGuinea Raad yang pernah ada tahun 1961. Kini telah memiliki Parlemen papua di tingkat internasional (IPWP)  dengan100 lebih Negara pendukung.
Jakarta telah terlambat mengindonesiakan orang papua, kini orang papua sudah memiliki parlemen dan Jakarta tidak akan mampu mengambil hati orang papua. Walaupun uang yang begitu banyak diturunkan namun tetap saja, IDEOLOGI papua merdeka tetap akan diteriakan. 

ARTIKEL & OPINI