Select Menu

BERITA TERKINI

INFO PRD MNUKWAR

PNWP & KNPB

POLHUKAM

INTERNASIONAL

FOTO & VIDEO

TANAH WEST PAPUA

MNUKWAR : AKSI DAMAI RAKYAT WEST PAPUA DIHADANG DAN DIBUBARKAN APARAT KEAMANAN GABUNGAN

PRD Mnukwar ; Rakyat West Papua di Mnukwar pada hari Rabu, 24 Juni 2015 melakukan aksi damai dengan agenda “RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG ULMWP SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT WEST PAPUA DI MSG”. Masa aksi yang hadir merupakan undangan hati nurani sesuai seruan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Rakyat West Papua sangat bersemangat dan menuju ke titik aksi namun dihadang oleh aparat gabungan polisi, brimob, dan TNI. Sejak jam 6.00 pagi aparat gabungan sudah menguasai dan memenuhi ruas jalan Amban manokwari. Sehinga begitu masa aksi bergerak menuju titik aksi aparat gabungan langsung hadang.
Negosiasi pun dilakukan, polisi mengatakan bahwa kami sudah melihat surat himbauan KNPB yang disampaikan kepada kami kepolisian tetapi ketua KNPB Alexander Nekenem tidak tanda tangan dan tidak mengetahui soal aksi hari ini jadi kami tidak ijinkan. Tetapi KNPB mengatakan jika demikian kami minta waktu untuk orasi di titik kumpul. Tetapi pihak kepolisian tidak ijinkan dan memaksa masa aksi harus bubar. Aparat keamanan membanjiri ruas jalan lengkap dengan alat organic seakan – akan hendak menghadapi kelompok bersenjata. Rakyat west Papua memilih mundur dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Akhirnya masa aksi diarahkan ke kantor KNPB di jalur Gaza.
Menangapi soal surat himbauan yang dipersoalkan olah pihak kepolisian bahwa  ketua KNPB tidak tanda tangan dan tidak mengetahui aksi hari ini. Hal ini ditepis oleh sekjen PRD Mnukwar Rafael Natkime bahwa tanda tangan yang dibubuhi diatas nama ketua KNPB Mnukwar Alexander Nekenem dan Yoram Magai selaku sekretaris itu di Scan. Jauh hari Sebelumnya sudah kami koordinasi sejak ketua KNPB Alexander Nekenem masi ditahan di tahanan Mako Brimob. Walaupun ketua dan sekretaris di dalam terali besi tetapi pelaksana kegiatan diluar tetap ketua dan sekretris yang ada di tahanan polres. Sehinga tanda tangan itu adalah sah.  Kami dari KNPB bukan baru mau laksanakan hal seperti ini, siapapun dia adalah telah ambil sikap. Selanjutnya akan kami lakukan seperti itu sehingga pengalaman hari ini menjadi pembelajaran untuk kedepan. Jika Alexander  tidak setuju atau tidak mengetahui hal itu kami tidak yakin, sebab sejak Alexander Nekenem, Yoram Magai, dan Othon Gombo dipindahkan dari Mako Brimob ke tahanan polres 11 juni 2015, kami dari keluarga tidak diijinkan menemui mereka. Kami sangat kwatir atas nasib mereka yang ditahan di ruang gelap, yang tentunya sulit untuk buang air. Dihadapan masa aksi di jalur gaza, ia juga menghimbau kepada rakyat agar berapa hari kedepan rakyat West Papua mendukung ULMWP di MSG dengan doa dan puasa. Ucapan terimah kasih kami dari rakyat West Kepada rakyat Negara-negara Melanesia yang bersama berdiri dan mendukung West Papua di MSG. kita satu keluarga besar Melanesia.
 KNPB  melalui komisariat Diplomasi Samuel Mabel dihadapan masa menyampaikan bahwa hari ini aksi kami rakyat West Papua dihadang dan dipaksakan untuk bubar oleh pihak aparat keamanan Indonesia. Tetapi secara politik kami menang sebab sejak West Papua dianeksasikan ke Indonesia hinga sekarang masi dibungkam ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk menyampaikan pendapat dimuka umum. Terima kasih kami kepada aparat keamanan TNI dan POLRI yang sudah menghadang kami.  Ia juga menambahkan, rakyat tetap naikan tensi perjuangan dan serta doa bagi ULMWP. Kami yakin dan percayaya bahwa ULMWP akan terdaftar di MSG sebagai anggota penuh.


FOTO - FOTO







  
 
 

 










PNWP, WPNCL DAN NRFPB MELAKSANAKAN IBADAH BERSAMA RAKYAT MENDUKUNG ULMWP DI MSG DIMEDIASI KNPB

Mnukwar, dalam rangka dukungan ULMWP di MSG rakyat West Papua di Mnukwar bersama 3 faksi perjuangan WPNCL, PNWP, NRFPB melaksanakan ibadah dapat berjalan baik hingga selesai. Ibadah pada hari kamis,  tanggal 11 Juni 2015 bertempat di jalur Gaza Mnukwar dengan tema “ULMWP IS OUR LEGAL AND REPRESENTATIVE BODY IN MSG. RAKYAT WEST PAPUA MENDUKUNG PENUH ULMWP DI MSG”. Rakyat yang hadir sangat bersemangat dan antusias. Dalam kotbah hamba Tuhan Marhen Mangara, Tuhan bersama dengan aktivis Papua merdeka menyuarakan suara rakyat Papua untuk menentukan nasib sendiri sehinga ia berpesan jangan berhenti berbicara dan jangan pernah mundur sejengkal pun. Nabi Musa membebaskan bangsa Israel namun ia tidak sampai di kanaan tetapi ia dipilih Tuhan dalam pembebasan bangsanya, ini sama dengan activis KNPB yang ditangkap dan ada yang dibunuh sebelum merdeka tetapi perjuangan mereka tetap mengemah di belahan dunia. Ini karena Tuhan sedang pake aktivis Papua merdeka seperti nabi Musa. Tetapi celakalah mereka yang mendengar firman tetapi tidak melaksanakannya dan mendengar dan mengetahui tetapi masa bodoh.
Sekjen PRD Mnukwar, Rafael Natkime dalam sambutannya menyampaikan perkembangan singkat tentang perkembangan politik penentuan nasib sendiri di Luar negeri dan dalam negeri. Dukungan dari luar negeri dan Negara – Negara pendukung sangat luar biasa termasuk dukungan West Papua menjadi keangotaan Melanesia Spread Group (MSG). Rakyat West Papua yakin dan percaya bahwa besok kita akan menjadi anggota penuh di MSG sehingga diminta rakyat perlu dukungan doa dan berpuasa dalan beberapa hari kedepan. Terkait 4 orang tahanan politik di Mako Brimob saat aksi 20 Mei 2015 Alexander Nekenem, Yoram Magai, Othen Gombo, Nopinus Umawak yang sementara mendekam di mako brimob Manokwari. Tanggal 10 juni 2015 pihak Polres telah memperpanjang masa tahanan selama 40 hari dengan alasan kepentingan penyelidikan yang belum selesai. Dalam surat tersebut dinyatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke tahanan Polres Manokwari. Sebelumnya ke 4 orang dikenakan pasal 160 tentang Penghasutan. Perpanjangan masa tahanan merupakan bukti bahwa sengaja menahan activis lebih lama dalam tahanan. Kalau tidak ada bukti kenapa musti ditahan, kami mendesak kepada Polda Papua Barat agar ke 4 tahanan politik segera dibebaskan. Karena ini merupakan dibawah perintah Polda Papua Barat. Sesuai bukti dilapangan masa aksi tidak melakukan perlawanan terhadap Polisi dan Brimob, masa aksi langsung naik ke terek Polisi dan Brimob. Yang melakukan pelemparan batu adalah mereka yang berdiri di gedung Sekolah Dasar (SD) sehingga itu merupakan tugas keamanan Polisi untuk mengamankan. KNPB juga tidak menghasut rakyat sebab rakyat yang hadir dalam kegiatan aksi 20 Mei 2015 adalah mereka yang hadir dengan hati nurani untuk mendukung ULMWP di MSG. Setiap kegiatan aksi KNPB adalah dari hati nurani rakyat West Papua. KNPB juga tidak pernah menekan orang Papua untuk ikut aksi.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga membantah kalau KNPB ikut disebutkan dalam aksi penyerangan dalam kasus organda jayapura. Perlu diketahui bahwa pergerakan KNPB merupakan media dan murni memperjuangkan hak  penentuan nasib sendiri bagi rakyat West Papua sehingga pihak – pihak yang menyebut nama KNPB harus mempertangung jawabkan pernyataan mereka. Kami semua yang hidup diatas tanah Papua tidak ingin ada pergerakan yang membuat tanah Papua tidak aman. Sehingga kami minta supaya pihak keamanan segera menangani persoalan tersebut dengan perofasional. Terkait oknum TNI dan POLRI yang membekengi OTK dan menyerang asrama – asrama di jayapura agar institusi TNI danPOLRI  segera mengungkap pelaku dan dialili serta oknum yang menghilangkan nyawa RT harus ditangkap dan diadili.
Selanjutnya, Samuel Mabel selaku komisariat diplomasi KNPB Mnukwar, menyampaikan walaupun Ketua dan Sekretaris KNPB bersama kedua anggotanya ditahan Mako Brimob kami tetap fokus pada agenda yaitu West Papua untuk MSG. Kita harus menjadi pelaku kebenaran pembebasan. Kedepan kita tidak boleh terprofokasih dengan kegiatan yang dilakukan oleh orang yang tidak bertangung jawab. Rakyat West Papua dihimbau dukungan doa dan semangat perjuangan kita tetap kita pertahankan.
Michael Bobii, selaku mahasiswa dalam sambutannya mengatakan bahwa kami merupakan bagian dari keluarga Melanesia sehingga sangat penting dukungan mahasiswa dalam mendukung ULMWP di MSG. Hak kita orang Papua untuk bergabung dengan dengan keluarga besar kami Melanesia. Hal ini sama dengan Kanaki yang sebelum merdeka sudah bergabung di MSG. Ia juga mengharapkan agar pemerintahan Indonesia dibawah pemerintahan Jkowiagar membuka ruang demokrasi bagi rakyat West Papua untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat dimuka umum dengan bebas. Jika membungkam ruang demokrasi yang membuat kecurigaan dan semakin banyak yang mengkritik indoneia. Mahsiswa harus bangkit bersatu untuk mewujudkan impian kita bersama, ujar salah satu pengerak mahasiswa Solidaritas Mahasiswa Peduli Kampus UNIPA.

FOTO KEGIATAN IBADAH








 








RAKYAT WEST PAPUA BERSAMA WPNCL, PNWP, NRFPB DIMEDIASI KNPB MELAKUKAN IBADAH MENDUKUNG ULMWP MENUJU MSG

Mnukwar, 5 Juni 2015 bertempat di jalur gaza Sekretariat KNPB wilayah Mnukwar. Rakyat West Papua di Mnukwar bersama 3 organ besar WPNCL, PNWP, NRFPB melakukan ibadah mendukung ULMWP menuju MSG. Kegiatan ibadah dimediasi olah Komite Nasional Papua Barat (KNPB) sebagai media dan eksekutor aksi dukungan ULMWP menuju MSG.
Sekitar 100 lebih rakyat yang hadir sangat bersemangat dengan berhias diri dengan Bendera kebangan mereka bintang Fajar. Pendeta yang membawa kotbah Bpk. Mathen Mangara dalam kotbahnya menyampaikan bahwa “ini waktu yang dinantikan orang Papua sudah dekat. Ia juga berpasan agar mendokan ke 4 orang yang sementara dipenjarakan di mako Brimob”.
Perwakilan Parlemen Rakyat Daerah Mnukwar Rafael Natkime menyampaikan bahwa “ semangat kami tetap dipertahankan. Semangat kami tidak dibawah pergi masuk mako brimob bersama ketua dan sekretaris KNPB”. Disampaikan bahwa 4 orang tahanan harus dipindahkan ke tahanan Polres sebab ini wilayah hukumnya Polres. Hal ini juga terkait dengan keluarga yang mengantar makanan selalu diperiksa macam teroris. makanan juga ikut idperiksa dan bolak balik, ujar sekjen PRD Mnukwar. Hingga sekarang, kami juga belum menerima hasil pemeriksaan ke 4 tahanan.
Terkait dukungan rakyat West Papua terhadap ULMWP di MSG. kami rakyat west papua di mnukwar mendukung penuh ULMWP di MSG. ia menyampaikan bahwa rakyat West Papua jangan tingal diam. Hari ini orang Papua banyak ditangkap dan dipenjarakan merupakan bukti kekalahan Indonesia sehingga hal ini kita tidak bisa menghindar tetapi tetap focus dengan agenda penentuan nasib sendiri. Ia juga menyampaikan Pihak TNI / POLRI dan rakyat Papua merupakan korban para kapitalis sehingga kedepan harus mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Setiap Negara harus ada perbedaan pandangan dan harus ditangapai dengan hati dingin, tidak mengdepankan emosi ataupun masalah pribadi dalam menangani masa aksi KNPB.
Perwakilan KNPB, Samuel Mabel dalam sambutan, “hari ini sangat luar biasa bahwa rakyat papua  sangat sadar. Walaupun ketua KNPB dianiya dan dipenjarakan. Hal ini merupakan spirith kita. Kedepan kita lebih bersemangat dan tidak boleh ada penyesalan dalam benak kita. Semua yang terjadi harus terjadi. “Mo dapat bunuh ka, mo tangkap ka, mo apakah silakan tetapi, semangat kami untuk merdeka tidak  akan dibunuh”.
Rakyat yang hadir sangat antusias dan bersemangat.mereka sangat yakin dan percaya behwa ULMWP akan terdaftar menjadi anggota penuh  mewakili rakyat West Papuadi MSG. selanjutnya rakyat yang hadir melakukan foto bersama dan bubar.

FOTO













BESOK, KNPB-PRD TIMIKA MENGGELAR GERAKAN DOA LINTAS BANGSA MELANESIA


KnpbnewsTimika—Dalam bentuk dukungan terhadap United Of Liberation Movement For West Papua (ULMWP) membawa aplikasi West Papua ke Melanesia Spearhead Group (MSG) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) kembali mediasi rakyat Papua dan bersama Parlemen Rakyat Daera (PRD) besok kamis (04/06/2015) menggelar Ibadah Pembukaan Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) “Melanesia”.


Kegiatan Doa dan Puasa Gerakan Doa Lintas Bangsa (GDLB) dengan Thema : Doa satu Jam Besar Kuasa” terambil dari Kitab suci Alkitab terdapat dalam Injil Matius 26:40. Besok akan membuka secara resmi dan akan berlanjut hingga Aplikasi West Papua diterima Forum MSG, masih sampai Papua Merdeka.


Dalam undangan panitia mengundang seluruh rakyat Papua yang berdomisili Timika seperti hamba-hamba Tuhan Pendeta, Gembala, Pastor, Uskup, (Toko Agama) Kepala suku, Kepala Kampung, Ketua Rt, (Toko Adat) Pns, Karyawan, Buru, Petani, Nelayan, (Toko Masyarakat) Gerakan Pemuda dan Mahasiswa (Toko Pemuda), dan Toko Perempuan, untuk hadir dalam Ibadah Gerakan doa dan Puasa Lintas Negara Melanesia. 


Sesuai dengan Firman Tuhan dalam mazmur 84: 11 “ sebab lebih baik satu hari di pelataranmu dari pada seribu hari ditempat lain (satu hari untuk bangsa Papua)”. 


Maka dengan penuh suka cita rakyat bangsa papua menungndang dalam rangka mendukung dan mendokan Pemerintah Vanuatu, Pemerintah VIJI, Pemerintah Solomon, Pemerintah Kanaki, dan Pemerintah PNG.


Supaya kelima Negara-negara Melanesia tersebut menerima West Papua menjadi anggota Resmi Melanesia Spearhead Group (MSG).


Adapun susunan kegiatan seperti Pembukan, Ibadah, Nyanyian Pembukaan, Doa Pembukaan, Rennungan Singkat, Gerakan doa Lintas Bangsa.
Doa pujian dan penyembahan, doa penyesalan dan penyembuhan, doa peperangan rohani, doa permintahan.


Doa Getsemani Doa Pemerintah Vanuatu, Pemerintah VIJI, Pemerintah Solomon, Pemerintah Kanaki, dan Pemerintah PNG. Dan penutup.


Gerakan Doa Lintas Bangsa ini besok akan mulai sampai dengan ULMWP membawa West Papua Masuk menjadi Anggota Resmi dalam Negara-negara Melanesia dalam forum (MSG), sehingga KNPB-PRD Wilayah Mimika mengharap Rakyat Orang Asli Papua (OAP) rambut keriting hitam kulit memohon medukung dalam Gerakan Doa lintas Bangsa Melanesia.
KNPB-PRD-Timika


http://knpb-prd-wilayah-bomberay.blogspot.com/

Yesus Itu Sosialis, Sang Pemerontak!

Yesus Kristur Sang Revolusi Dunia  (Foto, Dok Yeimo)
Oleh : Victor Yeimo
 
Yesus Itu Sosialis, Sang Pemerontak!

Yesus mengkhotbahkan kesetaraan manusia di hadapan Allah; Dia mengkhotbahkan keadilan; Dia mengajarkan kesederhanaan dan kepedulian pada yang hina. Dia mendatangi perkampungan kumuh, tempat pelacuran, dan rumah orang lepra. Dia obrak-abrik para pedagang uang di pelataran Bait Allah dan menghardik mereka sebagai penyamun. Dia disalib oleh Gubernur Palestina yang bekerja sama dengan pemuka-pemuka agama, Farisi penguasa Bait Allah, dengan tuduhan sebagai pemberontak.
Ya, Dia memang memberontak. Tapi bukan hanya pada pemerintahan lalim. Dia menggugah kaum tertindas memberontak pada tatanan sosial-ekonomi yang korup dan menindas; pada tatanan sosial-ekonomi yang bertumpu pada penghisapan dan pemerasan kaum lemah.

Ia juga memberontak terhadap ritual-ritual formal penuh kemunafikan; liturgi yang kosong dari kepedulian terhadap kaum lemah. Ingat ketika Yesus bersabda: “Ahli-ahli Taurat itu dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu ikutilah dan lakukan segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil Rabi” (Matius 23: 1-7).

Yesus menentang penghisapan manusia oleh manusia. Bagi-Nya semua manusia setara di mata Allah. Tidak boleh ada yang mengambil manfaat secara keji dari orang lain karena kedudukannya. Apalagi dengan cara menindas. Semua manusia adalah saudara. Ingatlah Yesus bersabda: “Janganlah kamu disebut rabi; karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara” (Mat. 23: 8).

Sekarang memang tidak ada yang disebut Rabi di kalangan Kristen. Tapi bukan berarti lembaga Rabi musnah. Tidak! Di kalangan Kristen ada orang-orang yang ingin disebut pendeta, minister, reverend, pengkhotbah, dan segala tetek-bengek titel lain yang mencoba menempatkan dirinya di atas manusia lain dan mengambil manfaat dari persembahan orang-orang Kristen untuk memperkaya diri. Orang Kristen tidak hanya lupa pada sabda Yesus, tapi juga lupa pada kritik Martin Luther terhadap hirarki dalam beragama. Luther manghapuskan hirarki yang menindas bukan untuk melanggengkan sistem lama dengan nama baru!

Lupakah kita pada sabda Yesus: “Barang siapa terbesar di antara kamu, hendaklah dia menjadi pelayanmu” Ya. Kita lupa. Ketika kita besar, yang terjadi adalah kita ingin dilayani. Naik mobil mewah, lalu dijemput dengan penuh kehormatan munafik. Memasuki gereja megah, menerima salam dan persembahan jemaat sehingga bisa ziarah ke tanah suci sesering mungkin. Para pengkhotbah menjual Getsemani, Yerusalem, Danau Galilea, dan Bethlehem melalui perusahaan tour and travelnya untuk bisa membangun rumah megahnya di kawasan elit.

Yesus benci hirarki. Ingatlah Dia bersabda: “Barang siapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barang siapa merendahkan diri, dia akan ditinggikan” (Mat. 23: 11). Bagi Yesus, manusia itu setara. Tidak boleh ada kelas-kelas yang menempatkan manusia ke dalam lapisan-lapisan tinggi-rendah sehingga yang tinggi bisa memeras si rendahan. Sama rata sama rasa, itulah ajaran Yesus. Mengapa para pengkhotbah tidak mengkhotbahkan ayat ini? Karena mereka teruntungkan oleh keadaan yang menempatkan mereka di kedudukan lebih tinggi dari umat awam. Dari kedudukan itu mereka bisa memperoleh previlage, penghormatan, rumah dinas, dan persepuluhan!

Para penindas adalah musuh Yesus. Lupakah kita pada sabdanya: “Calakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat” (Mat. 23: 14).

Di kalangan Kristen, para pemimpin jemaat merasa tidak menjadi sasaran sabda ini karena mereka bukan ahli Taurat, bukan Farisi! Keliru, mereka sungguh keliru. Para ahli Alkitab dan rohaniwan yang bekerja sama dengan penindas atau membiarkan penindasan terjadi, atau malah melakukan penindasan itu sendiri akan dihukum lebih berat. Farisi-farisi dalam kalangan Kristen tidak sedikit. Mereka bekerja sama dengan penguasa lalim; dengan kapitalis penindas kaum pekerja, menutup mata dan pura-pura tak tahu penggusuran tempat-tempat orang miskin mencari nafkah dengan alasan bahwa rakyat tertindas itu bukan Kristen. Sungguh picik. Persis seperti Farisi-farisi penguasa Bait Allah.

Ingatlah Yesus bersabda: “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis, dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan” (Mat. 23: 23).

Setiap waktu kita bayar persepuluhan, tapi yang kita bayarkan adalah dari hasil keringat-darah orang yang kita rampas haknya. Kita bayar persepuluhan buat gereja, tapi kita menindas orang lain untuk menumpuk-numpuk kekayaan kita sendiri. Kita bangga dengan bangunan gereja kita yang megah sementara itu orang-orang yang bekerja pada kita hidup sengsara tanpa tunjangan memadai sambil menyalahkan mereka sebagai orang bodoh dan malas. Toh mereka bukan Kristen. Bodoh! Kalian yang bodoh. Yesus tidak pernah bilang bahwa kita hanya harus peduli pada orang Kristen! Pesan Yesus adalah kita tidak boleh menindas pada sesama manusia; bukan urusan-Nya sesama itu Kristen atau bukan.

“Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih” (Mat. 23: 25-26). Kita sering mendengar para pengkhotbah menganjurkan orang-orang kaya yang memperoleh kekayaannya dari memeras tenaga pekerja atau dari menipu kaum lemah, untuk rajin bersedekah atau memberikan persepuluhan secara rutin agar bisa masuk Sorga. Tetapi mereka tidak pernah mengkritik sistem yang membuat orang kaya itu kaya dan yang miskin itu tetap miskin, yaitu penghisapan manusia atas manusia. Persis seperti Farisi yang membersihkan pinggiran pinggan tapi membiarkan perampasan dan kerakusan tetap bercokol di bagian dalamnya.

Bila sosialisme secara longgar diartikan sebagai faham yang mengutamakan keadilan dan persamaan antarmanusia, dan bila sosialisme adalah faham yang menghendaki dihapuskannya praktek-praktek penghisapan manusia oleh manusia dan menjadikan kehidupan manusia tanpa sekat-sekat kelas antara kaum pemilik dan orang tak-berpunya maka tidak perlu ahli tafsir lulusan doktor teologi untuk sampai pada kesimpulan bahwa Yesus adalah sosialis.
====
**Bacaan Lepas Seri Pengantar Sosialisme Papua.
**Bagi para pembaca sosialisme Marx, Poin menarik terletak pada gagasan Marx tentang aktivitas praktis. Sekali diulangi, Marx mengatakan bahwa apa yang benar adalah apa yang bisa dipraktekkan, bukan sesuatu apa yang bisa diperdebatkan secara teoritis. Disini, Yesus dan Marx berdiri pada titik yang persis sama. Dalam Mat. 7:21, Yesus mengatakan, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.". Yesus Nazaret mengontraskan aktivitas "berseru" dan aktivitas "melakukan". 
 
"Berseru" sebagai sebuah aktivitas mulut-kritis dipandang lebih rendah dari pada "melakukan" sebagai aktivitas kritis-praktis. "Berseru" dengan intensitas yang tinggi (Tuhan, Tuhan, dituliskan dua kali berulang), dianggap tak berguna dari pada "melakukan". Mereka yang hanya bisa "berseru" malah digolongkan Tuhan sebagai pembuat kejahatan (ay. 23).
 
Penulis Adalah Victor Yeimo Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Pusat Di Por Numbay 

Jokowi : Segera Meyurati Komisi HAM PBB Agar Pasca Penyelesaian Kasus Paniai Berdarah Yang Sedang Membungkamkan Itu

Ilusi 4 pelajar penembakan kilat oleh TNI/POLRI 7 bulan yang lalu di kabupaten paniai
Paniai--Pada hari Senin, 1 Juni 2015, Bupati, DPRD, pihak keluarga korban Paniai Berdarah dimana pasukan gabungan TNI/POLRI telah menembak mati 4 siswa SMU dan 17 orang Paniai lainnya telah menderita luka tembak sedang menunggu proses dan kerja kerasnya KOMNAS HAM RI melalui Tim Kerja setingkat KPP HAM yang terbentuk di Jakarta untuk kasus Penembakan Kilat Terencana Paniai di Enarotali, 8 Desember 2014, tujuh bulan lalu.
Berdasarkan prosesi kronologis peristiwa yang dipertegas dengan keterangan para saksi dan korban penembakannya yang masih hidup, kasus Paniai berdarah tidak akan diselesaikan hanya antara pemerintah Indonesia dan rakyat Papua Barat di Paniai sendiri, antara para pelaku dan keluarga korbannya. Kasus Paniai berdarah ini akan dinyatakan selesai setelah Ketua Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana akan diizinkan masuk ke Paniai menjadi PENENGAH yang netral atas koordinasi Dewan Keamanan PBB.
MENGAPA DEWAN KEAMANAN PBB DILIBATKAN PASCA PENYELESAIAN KASUS PANIAI BERDARAH, 8 DESEMBER 2014.?
Setelah kami membaca situasi di Paniai dalam proses pencarian data dan keterangan saksi sejak 8 Desember 2014 hingga 1 Juni 2015, antara empat pos aparat keamanan Indonesia yang berjaga pada saat itu, yakni KORAMIL Paniai Timur Enarotali, POLSEK Paniai Timur Enarotali, TNI yang bertugas di Bandara Enarotali dan TIMSUS 753 Enarotali diduga telah dilindungi oleh masing-masing komandan posnya. Karena jumlah senjata, amonisi dan personel yang bertugas di masing-masing posnya diketahui setiap komandan terutama di daftar piket.. Mereka, TNI/POLRI masih belum berani mengungkap para pelakunya karena diduga anggota TNI/POLRI telah menembak 4 siswa mati di tempat atas perintah atasannya masing-masing.
KINERJA PRESIDEN RI JOKOWI-JK TERUJI.
Presiden Jokowi diduga telah gagal mengungkap pelakunya selama 7 bulan berjalan ini. Itu semuanya menjadi tanda, presiden Jokowi tidak tepati janjinya untuk merubah situasi Papua dan Papua Barat. Krisis kepercayaan Orang Asli Papua Barat Melanesia terhadap perintah Republik Indonesia di Paniai dan sekitarnya menjadi kenyataan setelah aparat keamanan menempak secara brutal terhadap masa pendemo di lapangan sepak bola Karel Gobai Enarotali, 8 Desember 2014 lalu. Kapan lagi akan terjadi krisis moneter, ekonomi dan persenjataan di Indonesia?
ALASAN :
Karena mulai dari presiden RI Jokowi-JK sampai para aparat kampung (Desa) adalah pelaku utama terhadap kasus Paniai berdarah yang hingga saat ini masih belum berani mengungkap pelakunya. Oleh karena itu, pihak DPRD, DPRP, MRP, Bupati dan Gubernur Papua dan Papua Barat diminta segera mendesak presiden Jokowi untuk memerintahkan KOMNAS HAM RI bekerja sebebas-bebasnya percepat izin masuknya ketua Komisi HAM PBB Urusan Penembakan Kilat Terencana terhadap 4 siswa dan 17 orang lannya mengalami luka tempat yang telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Paniai di Madi.
Boleh diikukti kesaksian para korban yang tersebar dalam sebuah film di media sosial facebook.
HASIL KOMUNIKASI INTERNAL PARA KELUARGA KORBAN PANIAI
Dalam suatu komunikasi per telepon selulernya, keluarga korban telah meminta dengan hormat agar semua Orang Asli Papua Barat Melanesia di Paniai, baik para PNS, POL PP, Pelajar, Siswa/i SMU, Mahasiswa/i, Tokoh2 Agama, Tokoh2 Adat, Tokoh2 Wanita, Tokoh2 Pemuda, Aktivis LSM, KNPB maupun TPN-OPM Dev II MAKODAM PEMKA IV Paniai dilarang keras untuk memberikan informasi yang bersifat rekayasa dan tidak membantu pasukan gabungan TNI/POLRI membongkar 4 orang mayat yang telah dikuburkan hanya satu kali di TKP sesuai aturan hukum adat positif yang berlaku di wilayah adat MEPAGO sejak adanya leluhur bangsa Melanesia di Paniai.
Ada ketetapan, manusia dilahirkan dan meninggal dunia hanya satu kali di bumi ini. Empat siswa yang telah ditempak mati di tempat oleh TNI/POLRI di Enarotali, 8 Desember 2014 lalu tidak pernah akan dihidupkan kembali demi penyelamatan kepentingan NKRI di Papua dengan cara menggali mayatnya, lanjut pernyataan keluarga korban. Negara Indonesia ini sudah mulai diduga negara yang mirip menjalankan tugas dengan cara-cara teroris yang segera akan diperhatikan oleh badan PBB mewujudkan visi dan misi perdamaian dunia yang adil dan beradab yang berlaku untuk semua orang.
Demikian laporan perkembangan ini kami publikasikan untuk diketahui dan dilaksanakannya.

                                              Paniai, 2 Juni 2015

                                             Servius Kedepa
                       Ketua Umum YLSM Pegunungan Tengah Papua Barat

ARTIKEL & OPINI